Litbang Kompas juga mencatat bahwa citra positif Polri naik menjadi 64,4 persen pada Oktober 2025. Angka ini meningkat 19,9 persen dibandingkan survei bulan September yang berada di posisi 44,5 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Yohanes Mega Hendarto, menjelaskan bahwa ada hubungan langsung antara citra, kepuasan, dan tingkat kepercayaan publik.
“Setelah mengalami penurunan tajam akibat kerusuhan Agustus 2025, kepuasan publik terhadap Polri kembali menunjukkan kenaikan,” tulis Yohanes.
“Ketiganya bergerak dalam satu pola yang menunjukkan bahwa persepsi terhadap kinerja berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan lembaga.”
BACA JUGA:7 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Anak di Musim Hujan: Tetap Sehat, Aktif, dan Terlindungi!
BACA JUGA:Uang Rp7,5 Triliun Raib: Ini Daftar Modus Penipuan yang Harus Diwaspadai
Pemulihan Kepercayaan Berkat Respons Perbaikan dan Komunikasi Terbuka
Menurut Tim Transformasi dan Komisi Reformasi Polri, meningkatnya citra positif dan kepercayaan publik terjadi karena Polri dinilai membuka ruang dialog, memperbaiki komunikasi strategis pascakrisis, serta merespons dorongan publik untuk melakukan reformasi menyeluruh.
Peristiwa yang memicu desakan reformasi, termasuk insiden yang menewaskan pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan pada Agustus 2025, menjadi titik refleksi besar bagi Polri.
Langkah-langkah reformasi dan keterbukaan informasi yang dilakukan Polri dibaca masyarakat sebagai bentuk keseriusan untuk berubah.
Yohanes menilai bahwa:
“Komunikasi kebijakan yang terbuka mampu mempercepat pemulihan legitimasi publik.”
BACA JUGA:PLN Dukung Suksesnya Perayaan HUT Brimob ke-80
Pembentukan Tim Transformasi dan Komisi Reformasi Polri
Sebagai respons konkret, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri melalui Surat Perintah Nomor: Sprin/2749/IX/TUK.2.1./2025 pada 17 September 2025.