Konflik Tanah di Musi Rawas Makan Korban, Pemuda Tewas Ditangan Sepupu

Rabu 03-12-2025,09:35 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

SILAMPARITV.CO.ID - Konflik keluarga terkait sengketa batas tanah kembali menelan korban jiwa. Seorang pemuda bernama Ari (29), warga Desa Sungai Naik, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Musi Rawas, tewas secara tragis setelah dibacok oleh sepupunya sendiri, SA (48), pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

BACA JUGA:Satlantas Musi Rawas Akhiri Operasi Zebra 2025, 19 Pengendara Ditilang

BACA JUGA:Gara-Gara Injak Seng, Pencuri Motor di Ogan Ilir Dihajar Massa Sebelum Diselamatkan Polisi

Peristiwa tersebut terjadi di kawasan perkebunan desa setempat. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa antara korban dan pelaku telah lama terlibat perselisihan yang dipicu perbedaan pendapat mengenai batas lahan warisan keluarga. Pertengkaran yang tak kunjung selesai itu akhirnya memuncak pada aksi kekerasan yang berujung maut.

Warga yang menemukan korban menyampaikan bahwa Ari ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, serta tangan, menandakan adanya perlawanan sebelum korban akhirnya tak berdaya. Kejadian ini sontak menggegerkan masyarakat Desa Sungai Naik.

BACA JUGA:Bikin Resah Pasar Inpres, Bajil Akhirnya Ditangkap Usai Serang Penjaga Malam

BACA JUGA:Perkuat Pembinaan Hukum, Kalapas Narkotika Muara Beliti Ikuti Sosialisasi Studi Pemasyarakatan dan LCC

Sementara itu, pelaku SA langsung melarikan diri usai melakukan aksinya. Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan pengejaran.

Kapolres Musi Rawas, AKBP Agung Adithya Prananta, melalui Kapolsek BTS Ulu, AKP Fauzan Aziman, membenarkan peristiwa tersebut.

“Benar, kami sudah dua hari berada di lokasi untuk mengejar pelaku,” ujar Kapolsek saat dikonfirmasi pada Rabu (2/12/2025) pagi.

BACA JUGA:Gubernur Sumbar Apresiasi Kerja PLN Pulihkan Listrik Pascabencana

BACA JUGA:Cek Daftar Harga HP realme Desember 2025, Lengkap Semua Seri Termasuk GT

Saat ini, polisi masih melakukan penyisiran di wilayah sekitar tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari keberadaan pelaku dan mengungkap kronologi lengkap yang menyebabkan pertikaian keluarga berujung kematian tragis tersebut.

Kasus ini menambah daftar panjang sengketa tanah yang berakhir dengan kekerasan di daerah pedesaan. Aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan setiap masalah melalui jalur musyawarah atau proses hukum, agar tidak kembali jatuh korban jiwa.

BACA JUGA:Heboh! Ustadz Sebut Nabi Adam Diturunkan di Jawa, Netizen Langsung Tanya Dalil

Kategori :