Black Phone 2: Ketika Dering Telepon Kembali Membawa Teror dari Dunia Arwah

Black Phone 2: Ketika Dering Telepon Kembali Membawa Teror dari Dunia Arwah

Black Phone 2: Ketika Dering Telepon Kembali Membawa Teror dari Dunia Arwah**--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Empat tahun setelah kesuksesan film The Black Phone (2021), sutradara Scott Derrickson dan penulis C. Robert Cargill kembali menghadirkan sekuel menegangkan berjudul Black Phone 2. Film produksi Universal Studios ini siap tayang di bioskop Indonesia mulai 15 Oktober 2025.

Masih mengusung genre horor psikologis dengan sentuhan supranatural, Black Phone 2 bukan hanya menghadirkan teror baru dari sosok The Grabber, tetapi juga menggali sisi emosional dan trauma mendalam para karakternya.

Tiga bintang utama dari film pertama, Mason Thames, Madeleine McGraw, dan Ethan Hawke, kembali berperan dalam sekuel ini. Beberapa nama baru juga ikut bergabung, salah satunya aktor senior Demian Bichir, yang menambah kekuatan cerita.

BACA JUGA:Waspada Kabut Asap! Begini Cara Menjaga Kesehatan Saat Udara Tercemar

BACA JUGA:Kuliti Khasiat Kunyit: 10 Manfaat Ajaib Kurkumin untuk Kesehatan Tubuh dan Daya Tahan!

Kilas Balik Film Pertama

Film pertama The Black Phone menceritakan kisah Finney Blake (Mason Thames), seorang remaja yang diculik oleh psikopat bertopeng bernama The Grabber (Ethan Hawke). Ia dikurung di ruang bawah tanah dan hanya bisa berkomunikasi melalui telepon hitam misterius, yang ternyata dapat menghubungkannya dengan arwah para korban The Grabber sebelumnya.

Dengan bantuan pesan dari arwah-arwah itu dan adiknya, Gwen (Madeleine McGraw), yang memiliki kemampuan cenayang, Finney akhirnya berhasil melawan balik dan membunuh The Grabber. Namun, teror sesungguhnya ternyata belum berakhir.

BACA JUGA:Rahasia Sehat dari Dapur: Manfaat Cengkeh untuk Kesehatan Jantung dan Kolesterol!

BACA JUGA:6 Buah dan Sayur yang Justru Lebih Baik Dibekukan, Bukan Disimpan Segar!

Kisah Berlanjut di Black Phone 2

Empat tahun berlalu sejak kejadian mengerikan itu. Finney kini tumbuh menjadi remaja yang berusaha menjalani hidup normal. Namun, bayangan masa lalu tak pernah benar-benar hilang. Setiap malam, ia masih mendengar suara rantai, bisikan dari ruang bawah tanah, dan dering telepon hitam yang dulu menyelamatkannya.

Gwen pun tak lepas dari bayangan kelam tersebut. Ia mulai diganggu oleh mimpi-mimpi aneh, mendengar suara dari telepon hitam yang dulu membantu kakaknya. Tapi kali ini, suara-suara itu berbeda—lebih menyeramkan, lebih mendesak. Mereka memperingatkan bahwa sesuatu yang jahat sedang bangkit kembali.

Dalam salah satu mimpinya, Gwen melihat Alpine Lake Camp, sebuah perkemahan di wilayah bersalju. Di sana, anak-anak tampak terperangkap, seolah menunggu diselamatkan dari sesuatu yang tak terlihat. Gwen yakin bahwa roh The Grabber belum benar-benar lenyap. Ia kini menjadi entitas gelap yang mencari jalan kembali ke dunia manusia untuk menebar ketakutan.

Sumber:

Berita Terkait