PM Israel yang Dibunuh oleh Ekstremis Yahudi karena Ingin Damai dengan Palestina
PM Israel yang Dibunuh oleh Ekstremis Yahudi karena Ingin Damai dengan Palestina--ist
Amir mengaku membunuh karena percaya Rabin “memberikan negeri kepada Arab–Arab.” Ia juga menyebut bahwa aksinya adalah perintah Tuhan. Kejahatan ini dianggap sebagai upaya ekstremis nasionalis Yahudi melawan kompromi Rabin dengan Palestina.
BACA JUGA:Kalapas Lapas Lubuklinggau Nyatakan Perang Terhadap Narkoba dan HP Ilegal
BACA JUGA:Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Peringati Hari Lahir Pancasila 2025 dengan Upacara Khidmat
Pelajaran dan Warisan
Komisi Shamgar (1996) mengungkap banyak kegagalan keamanan: koordinasi yang buruk dan remeh terhadap ancaman dari kalangan ultranasionalis Yahudi.
Rabin dikenang sebagai simbol perdamaian yang tewas oleh orangnya sendiri, dan kematiannya menjadi peringatan akan bahaya ekstremisme internal.
Perjanjian Oslo menciptakan harapan, tapi pembunuhan Rabin akhirnya membalik momentum tersebut—proses perdamaian terus berjalan, namun melewati jalan terjal.
BACA JUGA:Dirjenpas Sambangi Petugas Lapas Nabire yang Terluka usai Diterobos Warga Binaan
BACA JUGA:Lapas Lubuklinggau Gelar Sholat Idul Adha 1446 H dan Kurban di Lingkungan Pemasyarakatan
Sumber: