Tren Remaja Bunuh Diri di Korsel Makin Ngeri, Inikah Pemicunya?
Tren Remaja Bunuh Diri di Korsel Makin Ngeri, Inikah Pemicunya?--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Kabar duka kembali menyelimuti Korea Selatan. Pada 21 Juni 2025, tiga remaja ditemukan tewas setelah melompat dari atap sebuah gedung apartemen di Busan. Tragedi memilukan ini menjadi sinyal serius akan krisis kesehatan mental di kalangan remaja Korea Selatan, terutama terkait tekanan akademik dan persepsi sosial terhadap bunuh diri.
Dalam catatan yang ditemukan, dua dari tiga korban menyebutkan bahwa stres dan tekanan belajar menjadi alasan utama mereka nekat mengakhiri hidup. Ironisnya, peristiwa seperti ini bukanlah yang pertama, dan sayangnya, bukan pula yang terakhir jika tidak segera ditangani.
BACA JUGA:Gigit Anaconda Raksasa demi Hidup, Aksi Pria Ini Bikin Ngeri!
Fenomena 'Landmark Bunuh Diri' di Gangnam
Fenomena ini makin mengkhawatirkan setelah muncul laporan dari Kantor Distrik Gangnam-gu, Seoul, yang menyebutkan adanya peningkatan jumlah remaja yang mendatangi atap gedung-gedung tinggi di sekitar Stasiun Gangnam. Beberapa bahkan menyebut lokasi-lokasi ini sebagai “landmark bunuh diri”.
Menurut para pejabat, remaja-remaja tersebut mengaku terdorong oleh rasa penasaran dan rumor aneh yang beredar di media sosial. Salah satunya adalah kepercayaan keliru bahwa melompat dari gedung tinggi tertentu bisa menjamin "perjalanan ke surga".
BACA JUGA:10 Rekomendasi Sunscreen Waterproof Terbaik untuk Aktivitas Outdoor dan Berenang
Sejak kejadian seorang remaja melakukan siaran langsung aksi bunuh dirinya di tahun 2023, setiap gedung tinggi di Gangnam kini dianggap sebagai lokasi rawan aksi bunuh diri. Manajer gedung melaporkan bahwa mereka melihat remaja mengunjungi atap gedung minimal sekali dalam sebulan, sekadar "melihat-lihat" sebelum memutuskan tindakan fatal.
BACA JUGA:Heboh Pemasangan Bendera PSHT di Jepang Tuai Cibiran Netizen Lokal dan Indonesia
BACA JUGA:Pengumuman PPPK 2024 Tahap 2 Cek di sscasn.bkn.go.id: Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Lulus?
Bunuh Diri Jadi Jalan Keluar yang Dinormalisasi?
Para ahli kesehatan mental di Korea menyampaikan kekhawatiran serius atas normalisasi tindakan bunuh diri di kalangan remaja. Prof. Hong Hyun-joo dari Universitas Hallym menyebut bahwa narasi umum di kalangan anak muda saat ini bukan lagi bahwa bunuh diri adalah tanda keputusasaan, melainkan solusi atas tekanan hidup.
Sumber: