Profesor Farmasi UGM Wanti-wanti Obat yang Wajib Dihindari Bumil, Ada Risiko Autisme
Profesor Farmasi UGM Wanti-wanti Obat yang Wajib Dihindari Bumil, Ada Risiko Autisme--ist
SILAMPARITV.CO.ID-Pernyataan Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran publik. Kennedy mengaitkan konsumsi paracetamol (Tylenol) dengan risiko autisme pada anak. Klaim tersebut menuai sorotan, terutama di kalangan ibu hamil, karena paracetamol selama ini dianggap sebagai salah satu obat paling aman untuk mengatasi demam dan nyeri ringan.
Namun, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan keterkaitan langsung antara konsumsi paracetamol pada ibu hamil dengan autisme.
“Pernyataan Kennedy mengacu pada studi observasional yang sebenarnya masih perlu dianalisis lebih lanjut. Sampai saat ini, tidak ada obat tunggal yang terbukti secara pasti menyebabkan autisme,” ujar Prof. Zullies saat dihubungi, Kamis (24/9/2025).
BACA JUGA:Sinopsis Drakor Law And The City, Drama Hukum Realistis Dibintangi Lee Jong Suk
Obat yang Terbukti Meningkatkan Risiko Gangguan Saraf
Meskipun paracetamol belum terbukti secara ilmiah meningkatkan risiko autisme, Prof. Zullies menekankan bahwa ada kelompok obat tertentu yang memang wajib dihindari oleh ibu hamil karena terbukti meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf janin.
BACA JUGA:Good Boy: Pertemuan Mantan Atlet dalam Tim Polisi, Dibintangi Park Bo-gum
BACA JUGA:Jokowi Resmi Masuk Lingkaran Elite Dunia, Jadi Penasihat Global Bloomberg New Economy.
Beberapa di antaranya adalah:
Valproic Acid (Asam Valproat)
Digunakan sebagai obat antiepilepsi. Terbukti dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf bawaan sehingga sangat tidak disarankan untuk ibu hamil.
Topiramate dan Karbamazepin
Termasuk obat antikonvulsan lain yang juga berisiko, meskipun lebih rendah dibanding valproat.
Selain obat, Prof. Zullies juga menambahkan bahwa faktor lain seperti infeksi berat saat hamil, konsumsi alkohol, hingga paparan obat tertentu juga bisa berkontribusi terhadap risiko gangguan perkembangan saraf pada janin.
Sumber: