Pemerintah Gandeng Akademisi Jalankan Pemantauan Aktif Vaksinasi DBD untuk Anak: 30 Ribu Siswa di 3 Kota Jadi

Pemerintah Gandeng Akademisi Jalankan Pemantauan Aktif Vaksinasi DBD untuk Anak: 30 Ribu Siswa di 3 Kota Jadi

Pemerintah Gandeng Akademisi Jalankan Pemantauan Aktif Vaksinasi DBD untuk Anak: 30 Ribu Siswa di 3 Kota Jadi --ist

BACA JUGA:Tragedi Karolina Krzyzak di Bali: Diet Ekstrem Fruitarian Berujung Maut, Berat Badan Turun ke 22 Kg

Vaksinasi Jadi Pendekatan Inovatif dalam Pengendalian DBD

Hingga Oktober 2025, tercatat ada 115.138 kasus DBD di Indonesia dengan 479 kematian. Di DKI Jakarta sendiri, terdapat 7.274 kasus dengan 12 korban meninggal.

Kondisi ini mendorong pemerintah untuk mengembangkan strategi yang lebih kuat dan menyeluruh.

“Selama ini kita mengenal 3M Plus dan teknologi Wolbachia sebagai pilar utama pencegahan DBD. Namun, vaksinasi menjadi langkah inovatif tambahan yang melengkapi upaya tersebut,” jelas Sri Rezeki.

Ia menambahkan bahwa vaksinasi tidak hanya melindungi individu, tetapi juga membantu membangun kekebalan komunitas yang lebih luas. “Setiap keluarga berisiko terpapar. Pencegahan sangat penting, dan setiap intervensi yang dilakukan harus memberi dampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat,” ujarnya.BACA JUGA:KARMA: Drama Korea Gelap Penuh Takdir, Dosa, dan Balas Dendam

BACA JUGA:Dokter Ungkap Aroma Normal Miss V yang Sehat, Jangan Panik Kalau Tercium Bau Ini

Enam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue

Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Fadjar Surya Mensing Silalahi, memaparkan bahwa program ini merupakan bagian dari Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021–2025, yang terdiri dari enam pilar:

Pengendalian vektor nyamuk

Surveilans kasus secara real-time

Manajemen kasus yang efektif

Pemberdayaan masyarakat

Komitmen pemerintah pusat dan daerah

Inovasi dan riset, termasuk pengembangan vaksin dan teknologi Wolbachia

Sumber:

Berita Terkait