Kaesang Optimistis PSI Akan Besar di 2029, Jokowi: Feeling Saya 2034
Kaesang Optimistis PSI Akan Besar di 2029, Jokowi: Feeling Saya 2034--ist
Menurut Jokowi, pertumbuhan PSI ke depan harus dibangun secara bertahap dan tidak instan. Ia menekankan pentingnya kerja keras dan sistem kepemilikan partai yang kolektif, bukan milik elit atau keluarga tertentu.
“Dengan catatan, semuanya mestinya bekerja keras,” tegas Jokowi.
Jokowi memperkenalkan konsep “Super Tbk”, yakni model kepemilikan partai di mana semua pengurus, kader, dan anggota memiliki "saham" yang setara dalam partai.
“Super Tbk itu artinya saham partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus, seluruh anggota, seluruh kader. Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga. Apalagi semua memiliki saham yang sama,” kata Jokowi.
Kepemilikan Bersama, Dorongan Kolektif
Dengan konsep Super Tbk, Jokowi percaya PSI bisa mendorong seluruh kadernya untuk berjuang secara kolektif demi pertumbuhan partai. Bukan sekadar partai politik biasa, tetapi menjadi platform bersama untuk perubahan.
“Dengan ini, mestinya seluruh anggota, kader, ikut membesarkan partai karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai,” lanjutnya.
BACA JUGA:Viral! Polisi Tilang Motor Milik Polisi Lain, Cekcok Hebat di Jalanan Medan.
BACA JUGA: Nekat Rampok dan Aniaya Mertuanya Sendiri, Pria Ini Dihadiahi Dua Peluru Polisi!
PSI dan Rebranding Menuju 2034
Dukungan Jokowi ini datang tak lama setelah Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, menyatakan target jangka pendek PSI adalah masuk Senayan pada Pemilu 2029, disertai pergantian logo partai menjadi gajah dengan belalai ke atas — simbol kekuatan dan keteguhan.
Meski Jokowi memandang puncak kekuatan PSI baru akan terlihat di 2034, langkah-langkah strategis seperti konsolidasi internal, kepemilikan kolektif, dan kaderisasi tetap harus dimulai sejak sekarang.
Sumber: