Polri Studi ke Inggris, Dalami Penanganan Demonstrasi Berstandar HAM
Polri Studi ke Inggris, Dalami Penanganan Demonstrasi Berstandar HAM--ist
Setiap tahap dilengkapi pedoman rinci terkait tindakan yang diperbolehkan maupun yang dilarang oleh petugas. Pendekatan ini dinilai lebih komprehensif dalam menjamin keamanan dan penghormatan terhadap hak masyarakat.
Polri juga akan menggandeng akademisi, pakar, dan organisasi masyarakat sipil agar model baru yang disusun tetap inklusif, demokratis, dan relevan dengan kondisi Indonesia.
BACA JUGA:Satu Tewas Dalam Kecelakaan Motor vs Motor di Muara Beliti Pagi Ini
BACA JUGA:Ngeri! Dua Wanita di Lubuklinggau Dibegal Saat Siang Bolong, Motor Digondol Pelaku
Fokus pada Evaluasi Psikologis dan Akuntabilitas
Salah satu aspek penting yang dikaji adalah evaluasi kemampuan psikologis dan aspek evaluatif para komandan lapangan. Dedi menekankan bahwa evaluasi berkelanjutan wajib dilakukan pada setiap tahap, sesuai prinsip accountability dalam standar HAM internasional.
“Setiap tindakan harus dievaluasi, mulai dari progres hingga dampaknya. Polri harus berani berubah, memperbaiki, dan beradaptasi,” tegasnya.
BACA JUGA:Perkuat Ekosistem Pesisir, PHE Jambi Merang Raih Penghargaan Gubernur Sumsel
BACA JUGA:Optimalkan Pencegahan Kebakaran Tetap Siaga, Lapas Narkotika Muara Beliti Rutin Perbarui Fire Block
Reformasi Internal: Penyederhanaan 38 Tahapan Menjadi 5 Fase
Sebagai bagian dari reformasi, Polri juga menyederhanakan sistem pengendalian massa yang semula memiliki 38 tahapan menjadi lima fase utama. Penyederhanaan ini tetap diselaraskan dengan enam tahapan penggunaan kekuatan sesuai Perkap No. 1/2009 serta standar HAM dalam Perkap No. 8/2009.
Dedi menegaskan bahwa perubahan ini berbasis kajian ilmiah, data, dan riset multidisipliner.
“Semua negara maju bertumpu pada ilmu pengetahuan dalam pelayanan publik. Masukan dari masyarakat sipil menjadi bagian penting dalam proses ini,” tutupnya.
BACA JUGA:Senam Pagi Lapas Narkotika Muara Beliti Diserbu Antusias Peserta Magang Nasional
BACA JUGA:Bahlil Lahadalia Beberkan Kesalahan Masa Lalu di Sektor Tambang
Sumber: