Patung Arca Buddha Darma Cakra Mudra Ditemukan oleh Penyelam di Sungai Musi

Patung Arca Buddha Darma Cakra Mudra Ditemukan oleh Penyelam di Sungai Musi

Penemuan arca patung buddha darma oleh penyelam di Sungai Musi--

SILAMPARITV.CO.IDPenyelam di Sungai Musi menemukan patung Buddha.

Patung Buddha Dharma Cakra Mudra ditemukan oleh penyelam beberapa waktu lalu dan dipelajari oleh tim dan arkeolog Museum Negeri Sumsel.

“Iya, benar beberapa waktu lalu penyelam menemukan patung Buddha Dharma Cakra Mudra di kedalaman sekitar 50-60 meter di Sungai Musi,” kata Plh Kepala Museum Negeri Sumsel Amarullah, dikutip dari detikSumbagsel, Rabu 17 Juli 2024.

Amarullah mengatakan, ketika penyelam menemukan patung Budha tersebut, mereka langsung melaporkannya ke pihak museum.

BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Tol Palembang-Prabumulih Tewaskan Dokter Bella

Pihak museum kemudian akan berkoordinasi dengan para arkeolog untuk melihat patung Buddha tersebut.

“Saat kami datang bersama para arkeolog, itu memang patung Buddha dari sudut pandang batunya. Namun kami tidak tahu patung Buddha Dharma Cakra Mudra itu berasal dari abad berapa, karena kami harus memverifikasi kebenarannya," katanya.

Saat ditemukan Arca Buddha Dharma Cakra Mudra masih utuh dan tingginya sekitar 64 cm. Hanya ada potongan kecil di bagian lutut.

BACA JUGA:Bocah SD di Ogan Ilir Nekat Kabur dari Rumah Tinggalkan Surat, Berikut Isinya

Namun, pihaknya sedang mengkaji ulang keaslian patung tersebut bersama para arkeolog. Saat ini patung Budha tersebut masih dititipkan di rumah penyelam.

"Archa tersebut belum diserahkan dari penyelam yang menemukannya ke museum dan saat ini patung Budha tersebut masih ada di rumah penyelam. Nanti akan dicek keasliannya, khawatirnya patung tersebut palsu," terangnya.

Amarullah mengimbau masyarakat yang menemukan peninggalan purbakala segera melaporkannya untuk disumbangkan ke museum.

BACA JUGA:2 Ruangan Kantor Pemkab OKU Dilalap Jago Merah, Sekda OKU Pastikan Tidak Ada Dokumen Penting yang Terbakar Api

Artefak sejarah tersebut diharapkan dapat dilestarikan dan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai masa lalu.

Sumber: