Silent Treatment adalah Bentuk Penyiksaan Psikologis, Stop Menormalisasinya

Silent Treatment adalah Bentuk Penyiksaan Psikologis, Stop Menormalisasinya

Silent Treatment--freepik

Mengganggu Kesehatan Mental: Perasaan diabaikan menimbulkan stres berkelanjutan, yang dapat berakibat pada kecemasan dan depresi.

Membangun Rasa Bersalah pada Korban: Silent treatment memaksa korban merasa bahwa mereka adalah penyebab masalah, sehingga menumbuhkan rasa bersalah yang tidak sehat.

Menghentikan Silent Treatment

Jika Anda adalah orang yang cenderung menggunakan silent treatment, cobalah untuk menggantinya dengan komunikasi terbuka. Sampaikan perasaan Anda dengan kata-kata daripada mendiamkan pasangan atau teman Anda. Komunikasi yang baik bisa membantu menyelesaikan konflik dengan sehat dan saling menghargai.

Jika Anda menerima silent treatment, pahami bahwa ini bukan kesalahan Anda dan jangan ragu untuk berbicara secara terbuka.

 Sampaikan kepada pelaku bagaimana sikap tersebut memengaruhi Anda secara emosional. 

BACA JUGA:3 Rekomendasi Sabun Cuci Muka di Indomaret yang Bagus untuk Kulit

BACA JUGA:5 Kandungan dalam Cream Penghilang Flek Hitam, Wajib Tahu!

Pertimbangkan juga untuk mencari bantuan profesional, terutama jika perlakuan ini berlangsung terus-menerus.

Silent treatment bukanlah cara yang sehat untuk menyelesaikan konflik. Sikap ini adalah bentuk penyiksaan psikologis yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental dan hubungan. 

Mari hentikan normalisasi silent treatment dan mulai membangun hubungan yang lebih sehat melalui komunikasi yang terbuka dan saling menghormati.

Sumber: