Kemiskinan di Sumsel Turun 0,46 Persen, BPS : 35.400 Warga Miskin Berhasil Dientaskan

Kemiskinan di Sumsel Turun 0,46 Persen, BPS : 35.400 Warga Miskin Berhasil Dientaskan

Kemiskinan di Sumsel Turun 0,46 Persen, BPS : 35.400 Warga Miskin Berhasil Dientaskan--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan (Sumsel) merilis data terbaru mengenai kondisi kemiskinan di provinsi ini pada September 2024. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, persentase kemiskinan di Sumsel mengalami penurunan sebesar 0,46 persen dibandingkan dengan data yang tercatat pada Maret 2024.

1. Penurunan Kemiskinan Secara Persentase

BACA JUGA:Kumpulan Ucapan Imlek Mandarin 2025 Untuk Atasan di Kantor: Menyampaikan Doa dan Kehangatan

BACA JUGA:Polisi Temukan Puluhan Sumur Minyak Ilegal di Musi Rawas, Dua Warga Diamankan

Data Kemiskinan: Pada September 2024, persentase warga miskin di Sumsel tercatat sebesar 10,51 persen, yang artinya jumlah penduduk miskin mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Maret 2024 yang tercatat sebesar 10,97 persen. Penurunan ini menunjukkan progres positif dalam penanggulangan kemiskinan di Sumsel.

Angka Kemiskinan: Jumlah penduduk miskin yang berhasil dientaskan pada periode tersebut tercatat sebanyak 35.400 orang, yang menunjukkan adanya pengurangan angka kemiskinan yang signifikan.

2. Perubahan Garis Kemiskinan

BACA JUGA:Serunya Lomba Mawarnai Anak-anak di Tengah Festival Durian di Lippo Plaza Lubuklinggau 2025

BACA JUGA:Perum Bulog Targetkan Penyerapan 1,4 Juta Ton Beras dari Petani pada Panen Raya 2025

Garis Kemiskinan Meningkat: Pada periode yang sama, terjadi kenaikan pada garis kemiskinan di Sumsel, yang naik sebesar 1,85 persen. Pada Maret 2024, garis kemiskinan per kapita tercatat sebesar Rp554.197, sementara pada September 2024 naik menjadi Rp564.462 per kapita.

Penyebab Kenaikan: Kenaikan garis kemiskinan ini terutama dipengaruhi oleh harga-harga barang kebutuhan pokok, dengan komoditas makanan memberikan kontribusi besar terhadap angka tersebut.

3. Komoditas yang Mempengaruhi Kemiskinan

Komoditas Makanan: Menurut Wahyu, komoditas makanan menyumbang sebesar 75,03 persen dari total garis kemiskinan, yang menunjukkan bahwa mayoritas pengeluaran penduduk miskin di Sumsel digunakan untuk membeli makanan.

BACA JUGA:Menyambut Tahun Baru Imlek di Smart Hotel Lubuklinggau: Perayaan Spesial dengan Promo dan Hiburan Menarik

BACA JUGA:Toko Baju Thrift

Komoditas Utama: Komoditas yang berperan besar dalam garis kemiskinan antara lain beras, yang memberikan kontribusi 18,67 persen di perkotaan dan 23,49 persen di pedesaan. Selain itu, rokok filter menjadi komoditas besar lainnya dengan kontribusi sebesar 13,99 persen di perkotaan dan 11,76 persen di pedesaan.

Komoditas Non-Makanan: Komoditas non-makanan yang juga memberikan kontribusi besar dalam garis kemiskinan antara lain perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

4. Peran Pemerintah dalam Mengurangi Kemiskinan

Upaya Pengentasan Kemiskinan: Pemerintah daerah di Sumsel terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dengan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan memberikan akses lebih baik kepada masyarakat miskin, terutama dalam hal kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan.

BACA JUGA:Beasiswa Daerah Afirmasi LPDP 2025: Kesempatan Emas untuk Generasi Unggul dari Daerah Afirmasi

BACA JUGA:Festival Durian Lubuklinggau 2025: Perayaan Durian yang Meriah dan Berkesan

Peran Pemberdayaan Ekonomi: Pemberdayaan ekonomi melalui program-program bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan sosial lainnya turut berperan penting dalam mengurangi jumlah penduduk miskin di Sumsel.

5. Harapan dan Tantangan

Meskipun terdapat penurunan angka kemiskinan, tantangan besar tetap ada, terutama dengan kenaikan harga barang pokok yang memengaruhi garis kemiskinan.

Pemerintah diharapkan dapat lebih fokus pada pengendalian inflasi, stabilitas harga barang kebutuhan pokok, serta memperkuat program pemberdayaan ekonomi agar angka kemiskinan terus mengalami penurunan.

Secara keseluruhan, data terbaru yang dirilis oleh BPS Sumsel menunjukkan kemajuan dalam penurunan angka kemiskinan, meskipun ada tantangan di sektor konsumsi yang tetap perlu diatasi. Pemerintah diharapkan dapat terus mendorong program-program pengentasan kemiskinan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Lowongan Kerja di PT KAI Properti Manajemen: Staff Bidang Konstruksi

BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Prosedur dan Biaya Perpanjangan SIM 2025

Sumber: