Lengket Seperti Lendir, Mengenal Papeda Makanan Khas dari Papua

Lengket Seperti Lendir, Mengenal Papeda Makanan Khas dari Papua

Papeda --freepik

SILAMPARITV.CO.IDPapeda disebut dao dalam bahasa Inanwata atau Papua. Makanan ini merupakan olahan sagu dengan tekstur mirip lem atau gel berwarna putih bening.

Papeda adalah makanan di maluku dan papua yang berbentuk bubur garut, biasanya disajikan dengan ikan tuna atau ikan tongkol yang dibumbui dengan kunyit. 

Papeda memiliki tekstur yang kenyal berwarna putih dan lengket menyerupai lem serta rasa ringan. Papeda merupakan makanan yang akan kaya serat, rendah kolesterol dan cukup bergizi.

Di kalangan masyarakat asli Papua, sagu sangat dihargai karena masyarakat setempat mempercayai mitologi sagu yang berkaitan dengan kisah penjelmaan manusia. Jadi, sagu lebih dari sekedar makanan lezat.

Selain nasi, papeda juga dijadikan makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia bagian timur. Papeda terbuat dari bahan utama tepung sagu. Cara membuatnya sangat mudah, cukup campurkan tepung sagu dengan air panas. 

BACA JUGA:Resep Muffin Tape Keju yang Manis dan Lembut untuk Camilan

BACA JUGA:PLN Kerjasama dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Terkait Investasi Transisi Energi

Namun harus berhati-hati saat mengukur panas air, karena jika air yang campurkan kurang panas, biasanya pembuatan papeda akan gagal. Setelah air panas tercampur dengan tepung sagu, adonan tersebut diaduk dengan batang bambu yang bentuknya seperti sumpit.

Jika adonan papeda kental, sajikan dengan kuah ikan kuning. kuah ikan kuning ini merupakan olahan ikan yang dibakar atau digoreng lalu dicampur dengan kuah kuning. 

Rasa kuah ikan kuning menentukan nikmatnya papeda saat disantap. Itu sebabnya mencampurkan ikan dengan kuah kuning penting dilakukan saat membuat papeda.

Selain itu, adonan papeda yang kental juga tidak bisa disajikan begitu saja. Memilih papeda dengan sendok sangatlah sulit. Masyarakat Amboni biasanya menggunakan dua bilah bambu yang bisa dimakan untuk memetik papeda. 

Papeda digulung lalu dipindahkan ke mangkuk atau piring. Masyarakat Ambone sudah terbiasa menyantap papeda pada sore hari.

Sumber: