Viral! Pengguna Motor di Palembang Bonceng 7 Tanpa Helm, Ini Pelajaran Pentingnya!

Viral! Pengguna Motor di Palembang Bonceng 7 Tanpa Helm, Ini Pelajaran Pentingnya!

Pengendara melintas di jembatan Ampera Palembang, bonceng tujuh viral--Tangkapan layar @palembangtau

SILAMPARITV.CO.IDViral, di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terdapat aksi pengguna motor bonceng tujuh tanpa menggunakan helm.

Aksi tersebut sempat viral di media sosial, salah satunya di akun instagram @palembangtau.

Tayangan video yang diunggahnya tersebut meskipun hanya dengan durasi waktu yang singkat, namun cukup membeberkan warganet terhadap aksi tersebut.

Terlihat motor metik yang digunakannya, memuat orang dewasa sebanyak empat orang, serta anak-anak kecil sebanyak tiga orang, yang ada di depan dan dibelakang pengemudi.

BACA JUGA:Sudah 20 Ribu Lebih Rumah Terendam Banjir, Jalan Nasional Penghubung Sekayu -Lubuk Linggau Putus

Kemudian, aksi nekat yang dilakukan oleh pengendara bonceng tujuh itu tidak terlihat mengenakan peralatan pengemudi lengkap seperti helm, jaket, ataupun sarung tangan.

Kendaraan yang berbonceng tujuh itu melintas di jalan raya jembatan Ampera, Palembang, dan seketika viral di media sosial.

"Viral, ada emak-emak pengendara sepeda motor metik yang melintas dj jembatan Ampera, Palembang. Mau heran, tapi ini emak-emak Palembang," tulis nya di caption postingan video yang diunggah @palembangtau.

Menanggapi dari viralnya video tersebut, maka terdapat pelajaran penting yang harus diketahui oleh seluruh pengendara.

BACA JUGA:Ternyata Ini yang Dilakukan Pj Gubernur Agus Fatoni saat Meninjau Lokasi Banjir di Muara Enim

Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana memberikan penegasan, bahwa semua pihak seharusnya paham kalau sepeda motor itu hanya dibuat untuk mengangkut dua orang.

Ketika ada yang melanggar akan hal itu, berarti mereka hanya mementingkan egonya saja.

"Harusnya untuk semua pemilik kendaraan tahu, kapasitas yang maksimum untuk pengguna motor itu adalah dua orang. Tapi, karena faktor ekonomis, itu mereka mengesampingkan risiko berbahaya. Sehingga, keputusan daru perilaku tersebut masih mendahulukan ego," kata Sony Susmana, dikutip dari detikOto, Minggu (21/1/2024).

BACA JUGA:Darurat Separuh Wilayah Muba Terendam Banjir, Pj Bupati Warning Perusahaan Jika Tidak Aktif Salurkan CSR

Sumber: