Inilah 5 Tradisi Paling Mengerikan dan Menyeramkan di Indonesia

Inilah 5 Tradisi Paling Mengerikan  dan Menyeramkan di Indonesia

ilustrasi tradisi menyeramkan--freepik

BACA JUGA:5 Kain Tradisional Tak Ternilai di Indonesia, Ada Atau Tidak dari Daerah Mu?

Tradisi yang disebut Ma'Nene ini merupakan tradisi pembersihan jenazah dalam bentuk mumi yang sudah berlangsung puluhan bahkan ratusan tahun. Masyarakat Toraja membersihkan jenazah nenek moyangnya dan mengganti pakaian jenazah yang sudah usang dengan pakaian baru yang bersih.

Tradisi Ma'Nene dilanjutkan dengan tradisi mayat berjalan yang mereka lakukan setiap tiga tahun sekali bersamaan dengan warga desa lainnya. Prosesi Ma'Nene bisa berlangsung hingga seminggu. Tradisi ini dilaksanakan pada bulan Agustus yakni setelah panen. Masyarakat meyakini tradisi ini tidak boleh dilakukan menjelang panen karena diyakini dapat mendatangkan sial pada panen, seperti rusaknya sawah dan ladang. 

Tradisi ini bermula dari seorang pemburu hewan bernama Pong Rumasaek yang menemukan mayat tersebut dalam keadaan mengenaskan lalu membawanya pulang untuk diberi pakaian yang layak. Sejak itu, ia mendapat banyak berkah, seperti tangkapan yang lebih cepat atau hasil permainan yang bagus. Ia merasa seseorang harus dihormati, meskipun orang tersebut sudah tidak ada lagi dan salah satu dari mereka merawat jenazah.

BACA JUGA:Tarian Khas Palembang, Mengenal Tari Tanggai dan Makna dari Tariannya

4. Ngayaun perine, Kalimantanin Dayak-heimo.

Ngayau merupakan salah satu tradisi suku Dayak, yaitu memenggal kepala musuh dan menjadikannya sebagai hadiah. Tradisi pengayauan ini menjadikan suku Dayak paling ditakuti di kalangan suku Indonesia. Masyarakat Iban menciptakan tradisi ngayau pada zaman dahulu untuk melindungi masyarakatnya dari musuh. Mereka memilih musuh laki-laki dewasa untuk dikalahkan dan dibawa pulang. 

Rambut dari kepala yang terpenggal digunakan untuk menghiasi perisai dan pedang. Kepala musuh dikeringkan dan digantung di rumahnya. Mereka menganggap membawa kepala musuh yang terpenggal sebagai simbol keberanian dan menangkal kejahatan. Kepalanya biasanya diukir oleh laki-laki dan disebut “Bujang Beran” yang artinya raja pemberani atau pahlawan besar.

5. Deportasi Begu Ganjang, suku Batak di Sumatera Utara.

BACA JUGA:Menakjubkan! Tarian Ini Pernah Ditampilkan di Negara Asing, New York

Begu Ganjang merupakan makhluk halus yang diyakini oleh suku Batak Toba khususnya di Tapanul Utara, Sumatera Utara. Hantu ini bernama Begu Ganjang yang artinya hantu panjang. Karakter ini diceritakan bertubuh tinggi, berambut panjang, dan berwajah seram.

Masyarakat Batak percaya bahwa hantu ini membawa kesialan atau kesialan, seperti orang meninggal mendadak dan jatuh sakit. Mereka memenuhi tradisi ini dengan mengundang seorang dukun untuk memimpin ritual pembersihan desa mereka dari ilmu hitam, termasuk Begu Ganjang. 

Hanya sebagian orang yang mempercayai hantu ini dan menjadikannya sebagai hewan peliharaan. Tradisi ini merupakan tradisi kepercayaan yang berbahaya karena masyarakat yang memelihara Begu Ganjang seringkali dibunuh oleh orang yang membenci ilmu hitam karena dianggap mengganggu

BACA JUGA:Jadi Incaran Para Bule, Inilah 5 Keindahan Alam yang Ada di Indonesia

Sumber: