Memahami Tradisi Angkat Rumah di Sulawesi dan NTB: Keharmonisan dan Kekuatan Komunitas

Memahami Tradisi Angkat Rumah di Sulawesi dan NTB: Keharmonisan dan Kekuatan Komunitas

ilustrasi tradisi dan budaya Sulawesi--kumparan.com

SILAMPARITV.CO.IDIndonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, mengakomodasi berbagai tradisi unik. 

Salah satu tradisi yang mencolok adalah "angkat rumah," yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Tradisi ini bukan hanya tentang memindahkan struktur fisik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan kekuatan komunitas.

1. Sulawesi: Mengangkat Rumah Sebagai Simbol Perubahan dan Kontinuitas

BACA JUGA:Mengenal Tari Cangget, Tarian Upacara Adat Lampung

Di Sulawesi, tradisi angkat rumah dikenal sebagai "Rambu Solo." Tradisi ini melibatkan pemindahan rumah adat Toraja dari satu tempat ke tempat lain. Rambu Solo terjadi sebagai bagian dari upacara pemakaman tradisional Toraja yang merayakan kehidupan dan kematian.

Rumah adat Toraja, yang disebut "Tongkonan," dianggap sebagai pusat kehidupan dan budaya. Pemindahan rumah ini bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga simbol perubahan dan kontinuitas dalam siklus kehidupan. 

Rambu Solo menjadi upacara yang mendalam, mengikat hubungan antargenerasi dan menyatukan komunitas.

Selain memiliki makna spiritual, Rambu Solo juga menjadi ajang pertunjukan seni dan budaya. 

BACA JUGA:Menelusuri Kearifan Lokal: Tarian Tradisional Jawa Tengah

Musik tradisional, tarian, dan upacara adat memberikan warna dan kehangatan pada peristiwa ini, memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat Toraja.

2. Nusa Tenggara Barat (NTB): Lombok dan Tradisi "Bale Puyung"

Di NTB, terutama di Pulau Lombok, tradisi serupa dikenal dengan nama "Bale Puyung." Pada dasarnya, Bale Puyung adalah tradisi memindahkan rumah tradisional Sasak dari satu tempat ke tempat lain. 

Sasak, suku asli Lombok, menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan gotong-royong, dan tradisi Bale Puyung menjadi manifestasi nyata dari nilai-nilai ini.

Sumber: