Memahami Tradisi Angkat Rumah di Sulawesi dan NTB: Keharmonisan dan Kekuatan Komunitas

Memahami Tradisi Angkat Rumah di Sulawesi dan NTB: Keharmonisan dan Kekuatan Komunitas

ilustrasi tradisi dan budaya Sulawesi--kumparan.com

BACA JUGA:Menjelang Hari Kebaya Nasional yang pertama, Menghargai Kontribusi Para Seniman yang Menjaga Tradisi Budaya

Meskipun tradisi angkat rumah di Sulawesi dan NTB telah bertahan selama berabad-abad, tantangan modernisasi dan urbanisasi menempatkan tradisi ini di bawah tekanan. 

Pembangunan perkotaan, perubahan gaya hidup, dan mobilitas yang meningkat dapat mengancam kelangsungan tradisi ini.

Namun, ada juga peluang. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya, baik di tingkat lokal maupun nasional, tradisi angkat rumah dapat menjadi daya tarik wisata dan budaya. 

Upaya pelestarian dan pendidikan masyarakat tentang nilai-nilai di balik tradisi ini dapat memastikan agar mereka tetap relevan di era modern.

BACA JUGA:Memahami Keindahan dan Kekayaan Budaya Negeri Soya, Maluku Melalui Tradisi Upacara Adat

Tradisi angkat rumah di Sulawesi dan NTB bukan sekadar perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain. 

Ini adalah narasi kehidupan, nilai-nilai kebersamaan, dan kekuatan komunitas. Sementara tantangan modern dapat membayangi, ada peluang untuk menjaga dan menghidupkan kembali tradisi ini agar tetap berarti di zaman yang terus berkembang. 

Dengan cara ini, tradisi angkat rumah akan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan kehidupan masyarakat Sulawesi dan NTB, menjadi benang merah yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.

Sumber: