Akibat Meluapnya Sungai Rungan dan Sungai Kahayan, BPBD Palangka Raya Mencatat 2.470 KK Terdampak Banjir

Tingkat intensitas hujan yang sangat tinggi di tahun 2024 ini, membuat meluapnya aliran air pada Daerah Aliran Sungai (DAS) hingga masuk ke pemukiman warga dekat bantaran sungai.--
BACA JUGA:Printer Mini dan Praktis yang Cocok untuk Anak Sekolah dan Mahasiswa
"Dari laporan yang kami terima dari para lurah, terdapat 1.181 rumah warga yang tergenang air, bahkan air telah masuk ke dalam rumah," kata Budi.
Saat ini, menurutnya, BPBD Palangka Raya telah mendirikan posko pengungsian di Kelurahan Langkai dan Kelurahan Palangka.
Posko tersebut bertujuan untuk menampung sementara warga yang rumahnya terdampak banjir.
Budi menegaskan, Pemerintah Kota Palangka Raya dan BPBD terus memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
BACA JUGA:Benarkah Tidur Setelah Sahur dan Sholat Subuh Dapat Melalaikan Rejeki? Berikut Penjelasannya!
Dia juga menyampaikan, Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, pada hari Minggu, 10 Maret 2024,
telah meninjau beberapa wilayah terdampak banjir seperti di Jalan Danau Rangas, Kelurahan Bukit Tunggal, Kelurahan Petuk Katimpun, dan kawasan Flamboyan, Kelurahan Langkai.
Hera Nugrahayu juga meminta agar warga yang tinggal di wilayah bantaran Sungai Kahayan lebih waspada terhadap kenaikan debit air, mengingat intensitas hujan yang tinggi saat ini.
"Saat ini, sejumlah kepala keluarga terdampak oleh kenaikan debit air Sungai Kahayan. Kami meminta agar warga tetap waspada," katanya.
Di wilayah tersebut, kenaikan air Sungai Kahayan dan Sungai Rungan rata-rata menyebabkan genangan di jalan lingkungan dan sebagian perumahan.
Dia menjelaskan bahwa kenaikan air sungai hingga mencapai jalan bahkan sampai ke dalam rumah disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
"Kenaikan debit air sungai ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Palangka Raya, serta wilayah kabupaten lain yang menjadi hulu Sungai Kahayan dan Sungai Rungan," ujarnya.
Saat ini, BPBD terus melakukan pemantauan secara berkala di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai.
Sumber: