Dihujat di Masjid, Pria Berambut Gondrong Ditegur Pakai Kerudung, Kontroversi Tersebar di Media Sosial

Dihujat di Masjid, Pria Berambut Gondrong Ditegur Pakai Kerudung, Kontroversi Tersebar di Media Sosial

Ilustrasi pria gondrong--

SILAMPARITV.CO.ID - Sebuah insiden kontroversial di sebuah masjid di Malaysia telah mencuatkan perdebatan di media sosial setelah seorang pria berambut gondrong ditegur dan diminta memakai kerudung karena disangka perempuan. Kejadian ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di platform TikTok dan Instagram.

BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Sistem Kelistrikan Jelang Lebaran di Jawa-Madura-Bali, Dirut PLN Kunjungi GITET 500 kV Pedan

Pada Jumat, 5 April 2024, unggahan akun Instagram @mood.jakarta menampilkan rekaman dari akun TikTok @mooi1999taylorversion. Video singkat tersebut menampilkan momen ketika seorang pria dengan rambut panjangnya sedang duduk di dalam masjid. Di tengah kesunyian, seorang ibu-ibu mendekatinya, keliru mengira pria tersebut sebagai seorang wanita.

Rambut panjang dan klimis tanpa kumis maupun janggut membuat beberapa ibu-ibu di masjid tersebut mengira bahwa pria tersebut adalah seorang wanita. Dalam keadaan salah paham, pria itu diminta oleh salah satu ibu-ibu untuk memakai kerudung dan menutup auratnya, sesuai dengan aturan di dalam masjid.

BACA JUGA:Benarkah Mencari Informasi di Google Kemudian Hari Akan Berbayar? Cek di Sini!

Namun, pria tersebut dengan tegas menolak permintaan tersebut. "Saya lelaki, saya bukan perempuan, rambut apa yang ditutup, bukan aurat, lelaki tak perlu tutup rambut," ujar pria tersebut sebagai tanggapan atas permintaan ibu-ibu tersebut.

Meskipun sudah ditegaskan bahwa pria tersebut adalah seorang lelaki, ibu tersebut tetap bersikeras dan meminta agar pria tersebut mengenakan pakaian tertutup dan kerudung. Setelah mendapatkan penolakan tersebut, ibu tersebut pergi meninggalkan pria berambut gondrong tersebut.

BACA JUGA:Ini Dia Data Hilal Falakiyah PBNU untuk 1 Syawal 1445 H

Insiden ini segera menarik perhatian warganet di media sosial. Banyak komentar yang bermunculan, mengungkapkan beragam pendapat dan pandangan terkait situasi yang terjadi di masjid tersebut. Beberapa mendukung tindakan ibu tersebut dengan alasan menjaga ketertiban dan norma-norma dalam lingkungan masjid, sementara yang lain mengkritik tindakan tersebut sebagai tindakan yang tidak pantas dan berlebihan.

Sejumlah netizen juga menggunakan momen ini untuk memperdebatkan isu-isu terkait gender dan penampilan, serta kebebasan berpakaian dan ekspresi diri. Diskusi pun muncul tentang bagaimana stereotip gender dapat memengaruhi persepsi dan interaksi sosial seseorang, serta pentingnya menghindari asumsi berdasarkan penampilan fisik.

BACA JUGA:Apakah Boleh Zakat Fitrah Lebih dari Minimum?

Dalam konteks lebih luas, insiden ini mencerminkan tantangan dalam masyarakat terkait dengan stereotip gender dan norma-norma yang mungkin membatasi kebebasan individu dalam mengekspresikan diri mereka sendiri. Diskusi tentang toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan kesadaran akan pemahaman yang lebih mendalam tentang identitas gender dan ekspresi pribadi menjadi penting dalam menghadapi situasi semacam ini.

Sebagai sebuah kejadian yang viral di media sosial, insiden ini juga menyoroti pentingnya kesadaran dan edukasi mengenai isu-isu gender dan penghormatan terhadap kebebasan individu dalam berpakaian dan berperilaku sesuai dengan identitas mereka.

Sumber: