Pelaku ABG yang Sodomi dan Bunuh Anak TK di Sukabumi Dinilai Alami Mati Rasa

Pelaku ABG yang Sodomi dan Bunuh Anak TK di Sukabumi Dinilai Alami Mati Rasa

--

SILAMPARITV.CO.ID - G berinisial S (14) tersangka sodomi dan pembunuhan anak berusia 7 tahun di Kadusampit, Kabupaten Sukabumi kini resmi ditahan di rutan Polres Sukabumi Kota.

Kementrian sosial memastikan, pelaku mendapatkan pendampingan.

Peksos Kemensos Sukabumi Intan Khoerunnisa mengatakan "Pendampingan ke anak ABH (anak berhadapan dengan hukum) karena kalau korban sudah meninggal biasanya kita pendampingan dengan korban juga," usai mengikuti kegiatan rekonstruksi di Polsek Warudoyong, Jumat (3/5/2024)

BACA JUGA:Gempa Bumi Berkekuatan M 4,2 Guncang Wilayah Bandung

Kemensos bertugas untuk mendampingi korban saat menjalani pemeriksaan kepolisian hingga putusan inkrah di pengadilan. 

Saat rekonstruksi dilaksanakan, dia juga ingin memastikan jika anak tersebut dalam kondisi siap.

"Kalau hari ini perannya hanya mendampingi dan memastikan kalau anaknya itu siap. Sampai ke pengadilan, sampai sidang mendampingi. Dari keluarganya juga kurang mampu, kalau untuk anaknya lebih ke pendampingan dan psikososial," ungkapnya.

BACA JUGA:Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang di Mojokerto Akibat Sopir Baru Belajar Nyetir

Berdasarkan asessment sementara, dia menilai, pelaku anak tak menunjukkan rasa penyesalan dan tak ada empati. Oleh sebab itu, pihaknya akan melaksanakan pemeriksaan psikologis.

"Asessment kita, dia butuh pemeriksaan psikologis karena dia itu mati rasa. Jadi ya dibilang nyesal, nyesal tapi eksposnya getar jadi lebih ke belum bisa mengungkapkan seperti tidak ada rasa penyesalan," jelas Intan.

BACA JUGA:Istri Hamil 4 Bulan di Malang Jadi Korban KDRT Suami

Pelaku juga sempat mengaku menjadi korban sodomi saat dia duduk di bangku kelas 1 SMP. Namun hal itu tak terbukti dari pemeriksaan tubuh korban.

"Dia bilang sih kelas 1 SMP kejadiannya kalau dari pengakuan anaknya, sekarang dia kelas 2. Sama orang lain, katanya pelakunya dewasa. Saya rekomendasikan dibawa ke psikolog dan psikiater," jelasnya.

BACA JUGA:Usai Menembak Seorang Warga hingga Tewas, Kini OPM Membakar Bangunan SD di Intan Jaya

Sumber: