Dampak Baik dan Buruk dari Kebiasaan Kerokan: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Dampak Baik dan Buruk dari Kebiasaan Kerokan: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Dampak Baik dan Buruk dari Kebiasaan Kerokan: Apa yang Perlu Anda Ketahui--

SILAMPARITV.CO.IDKerokan, praktik pengobatan tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu, masih tetap menjadi bagian dari budaya populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Meskipun banyak yang percaya akan manfaatnya untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, ada pula yang menyoroti dampak negatif yang mungkin terjadi. Mari kita telaah bersama dampak baik dan buruk dari kebiasaan kerokan:

Dampak Baik:

1. Merangsang Sirkulasi Darah: Salah satu manfaat utama dari kerokan adalah kemampuannya untuk merangsang sirkulasi darah.

BACA JUGA:Keseringan Bergadang: Bahaya Tersembunyi yang Mengintai

Proses kerokan membantu meningkatkan aliran darah ke bagian yang dikerik, membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

2. Mengurangi Ketegangan Otot: Proses kerokan dapat membantu mengurangi ketegangan otot yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti aktivitas fisik yang berlebihan atau stres. Ini dapat memberikan rasa lega dan nyaman bagi yang menerima kerokan.

3. Mengurangi Gejala Flu dan Pilek: Beberapa orang percaya bahwa kerokan dapat membantu mengurangi gejala flu dan pilek dengan cara mempercepat proses penyembuhan.

Kerokan diyakini dapat membantu mengeluarkan racun dari tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

BACA JUGA:Mengikuti Diet Intermittent Fasting dengan Sukses: Tips Praktis untuk Memulai

Dampak Buruk:

1. Kulit Teriritasi dan Luka: Salah satu dampak negatif dari kerokan adalah kemungkinan terjadinya iritasi kulit dan luka. Teknik kerokan yang agresif atau menggunakan alat yang tidak steril dapat menyebabkan kulit meradang atau bahkan terinfeksi.

2. Risiko Infeksi: Jika alat yang digunakan untuk kerokan tidak steril, ada risiko terkena infeksi bakteri atau virus. Infeksi kulit seperti folikulitis atau infeksi virus seperti hepatitis B dapat terjadi jika alat yang digunakan tidak dibersihkan dengan benar.

3. Efek Samping Tidak Diinginkan: Beberapa orang mungkin mengalami efek samping tidak diinginkan setelah menjalani sesi kerokan, seperti pusing, lemas, atau rasa tidak nyaman pada area yang dikerik.

Sumber: