Candi Borobudur: Warisan Dunia Peninggalan Dinasti Syailendra

Candi Borobudur: Warisan Dunia Peninggalan Dinasti Syailendra

Candi Borobudur: Warisan Dunia Peninggalan Dinasti Syailendra--ist

BACA JUGA:Infinix Hot 60i Resmi Meluncur di Indonesia, HP Rp. 1 Jutaan dengan Fitur AI Pintar!

BACA JUGA:Pedang Firaun Ramses II Ditemukan Masih Berkilau Setelah 3.000 Tahun Terkubur

Penemuan Kembali dan Upaya Pemugaran

Penemuan oleh Raffles

Candi Borobudur ditemukan kembali tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris. Ia memerintahkan Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk membersihkannya bersama 200 warga sekitar.

Pemugaran Pertama (1907–1911)

Dilakukan oleh Theodoor van Erp di masa Pemerintah Hindia Belanda, dengan fokus pada perbaikan struktur dan ornamen.

Pemugaran Kedua (1973–1983)

Dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan UNESCO di bawah pimpinan Soekmono. Proyek ini menjadi pemugaran besar-besaran yang menyelamatkan Borobudur dari kerusakan permanen akibat "kanker batu", istilah yang diungkapkan Prof. Dr. P. Coremans.

BACA JUGA:Lubuklinggau Gagal Masuk Jalur Tol: Proyek Dialihkan ke Rute Tanjung Enim–Bengkulu

BACA JUGA: 5 Negara dengan Pengguna Google Terbanyak di Dunia: AS di Puncak, Indonesia Masuk 5 Besar!

Status Warisan Dunia dan Perkembangan Terkini

Pada 23 Februari 1983, Candi Borobudur resmi dibuka kembali untuk umum oleh Presiden Soeharto. UNESCO menetapkan Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia dengan nama resmi "Borobudur Temple Compounds" pada 1991.

Sejak itu, kawasan ini ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (2008), dengan penataan ulang zonasi dan pengelolaan berkelanjutan.

Fakta Menarik Tentang Candi Borobudur

Sumber: