Candi Borobudur: Warisan Dunia Peninggalan Dinasti Syailendra
Candi Borobudur: Warisan Dunia Peninggalan Dinasti Syailendra--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Candi Borobudur adalah salah satu mahakarya arsitektur terbesar yang pernah dibangun oleh peradaban Nusantara. Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, candi ini merupakan simbol kejayaan Dinasti Syailendra dan menjadi warisan dunia UNESCO sejak tahun 1991. Dengan sejarah panjang, makna spiritual mendalam, hingga polemik kebijakan tarif, Candi Borobudur terus menjadi sorotan nasional dan internasional.
BACA JUGA:PLN UP3 Bengkulu Hadir Lebih Dekat dengan Masyarakat Lewat Booth Pelayanan di Festival Tabut 2025
BACA JUGA:Tembus Paskibraka Sumsel, Tiga Pelajar Musi Rawas Ukir Prestasi dari Latar Berbeda.
Rencana Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur
Rencana pemerintah menaikkan tarif masuk Candi Borobudur menimbulkan pro dan kontra. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan bahwa tarif baru untuk wisatawan lokal akan mencapai Rp 750.000, sementara wisatawan asing dikenakan US$ 100 (sekitar Rp 1,4 juta). Sebagai kompensasi, pelajar tetap mendapatkan harga khusus sebesar Rp 5.000.
Kebijakan ini disebut bertujuan untuk konservasi dan pelestarian situs. Jumlah pengunjung pun dibatasi maksimal 1.200 orang per hari. Namun, beberapa ahli sejarah seperti Prof. Sri Margana dari UGM menyatakan bahwa kebijakan ini lebih bernuansa ekonomi ketimbang pelestarian.
BACA JUGA:PLN Untuk Rakyat: Siap Sukseskan Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Empat Lawang
Sejarah Candi Borobudur
Asal Usul dan Masa Pembangunan
Candi Borobudur diyakini dibangun pada masa Dinasti Syailendra, sekitar tahun 750–842 Masehi. Menurut sejarawan J.G. de Casparis, candi ini didirikan oleh Raja Samaratungga sebagai bentuk pemuliaan terhadap agama Buddha Mahayana. Sumber-sumber sejarah seperti prasasti Sri Kahulunan (842 M) dan interpretasi arkeologis menjadi acuan utama dalam menelusuri asal-usulnya.
BACA JUGA:Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Green Financing BRI Terus Tumbuh Capai Rp89,9 Triliun
Borobudur dibangun melalui gotong royong dan dikerjakan dalam lima tahap. Bentuknya merepresentasikan konsep alam semesta dalam ajaran Buddha:
Sumber: