Guru Wajib Ganti Rantang MBG Rp. 80 Ribu, Kritik Pedas untuk Program Makan Bergizi Gratis.

Guru Wajib Ganti Rantang MBG Rp. 80 Ribu, Kritik Pedas untuk Program Makan Bergizi Gratis.

Guru Wajib Ganti Rantang MBG Rp. 80 Ribu, Kritik Pedas untuk Program Makan Bergizi Gratis.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo kini kembali menuai sorotan. Kritik keras muncul dari kalangan guru yang merasa terbebani oleh tugas tambahan di luar kewajiban utama mereka sebagai pendidik.

BACA JUGA:Luhut Soal OTT KPK: Kalau Mau Bersih-Bersih Amat, di Surga Saja

BACA JUGA:Sederet Artis Ramaikan Gerakan Brave Pink Hero Green di Instagram

Guru Diminta Distribusikan Rantang, Harus Ganti Jika Hilang

 

Fakta ini mencuat setelah seorang guru SMPN 1 Rambah, bernama Andrimar, menulis surat terbuka untuk Presiden Prabowo yang viral di media sosial.

Dalam suratnya, Andrimar mengungkapkan bahwa guru tidak hanya dibebankan tugas mengajar, tetapi juga harus ikut mendistribusikan rantang makanan MBG kepada siswa. Ironisnya, jika rantang tersebut hilang atau rusak, guru wajib mengganti dengan uang pribadi sebesar Rp. 80 ribu per rantang.

BACA JUGA:Viral di Medsos, Polisi Cuek Saat Diminta Bantu Cari HP Penjual Es Kopi.

BACA JUGA:Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka Korupsi Chromebook, Ekspresinya Jadi Sorotan.

 

“Kami bertugas membagikan makanan ini, mengumpulkan kembali, menghitung, dan mengembalikan rantang kepada pemasok. Kami tidak dibayar, sementara jika ada rantang hilang kami wajib ganti,” tulis Andrimar dengan nada kecewa.

BACA JUGA:Warga Geger, Pria di Pagar Alam Jual Daging Kucing Mengaku Kambing Muda.

BACA JUGA:Naas, Kepala Puskesmas Ciptodadi Terlibat Kecelakaan Tunggal dan Alami Luka Serius.

Harus Cicipi Makanan Sebelum Siswa

Tak berhenti di situ, beberapa daerah bahkan mewajibkan guru mencicipi makanan MBG sebelum diserahkan kepada siswa. Kebijakan ini menuai kecaman karena dianggap merendahkan martabat guru.

BACA JUGA:Cara Restart HP Oppo Tanpa Tombol Power dengan Mudah dan Praktis

BACA JUGA:Realme Perkenalkan HP Konsep dengan Pendingin AC Internal

 

Kami ini jadi apa? Tumbal racun atau tikus labor?” keluh Andrimar dalam surat terbukanya.

BACA JUGA:Gibran Rakabuming Dihantam Gugatan Rp. 125 Triliun, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:Kunci Jawaban IPA Kelas 5 SD Halaman 140: Sistem Pencernaan dan Pola Hidup Sehat

Kritik Menu: Hambar, Tidak Sesuai Selera Anak

Selain soal rantang dan kewajiban mencicipi, menu makanan MBG juga menuai kritik. Banyak siswa menolak makan karena merasa hidangan hambar, tidak bercabai, tidak bersantan, dan kurang enak.

Guru akhirnya harus memaksa atau membujuk siswa agar tetap memakan sajian tersebut, meski banyak yang tersisa.

BACA JUGA:Semarak Hari Pelanggan Nasional 2025, PLN Luncurkan Promo Tambah Daya Diskon 50%

BACA JUGA:Good Boy: Film Horor 2025 dari Sudut Pandang Anjing, Siap Bikin Merinding

Keluhan Guru dan Netizen

 

Sejumlah guru lain ikut bersuara. Nda Octavria, misalnya, mengungkap isi MOU MBG yang dibacanya, di mana tertulis jika rantang hilang maka sekolah wajib mengganti.

BACA JUGA:Menkeu Tegaskan 2026 Tak Ada Pajak Baru, UMKM Tetap Dapat Insentif.

BACA JUGA:The Exorcists of Tha Rae, Film Horor Thailand tentang Ritual Pengusiran Setan

“Kami tidak tanda tangan sampai berbulan-bulan, tiba-tiba tim MBG datang minta MOU. Kok pihak penerima justru jadi yang paling dirugikan?” tulisnya di media sosial.

Keluhan para guru ini semakin viral, mendapat dukungan dari warganet yang menilai program MBG justru menambah beban kerja guru tanpa kompensasi.

BACA JUGA:Sinergitas Pemda dan Polres Mura, 3 Mobil Dinas Resmi Diserahkan.

BACA JUGA:Exit 8: Film Horor Jepang Adaptasi Game Indie yang Bikin Penonton Terjebak di Lorong Tanpa Akhir

Dana Fantastis, Beban Berat di Lapangan

 

Publik menyoroti bahwa alokasi dana MBG diambil dari 20% APBN pendidikan, bahkan kabarnya menyerap hingga 44% porsi dana pendidikan. Seharusnya, dana sebesar itu lebih difokuskan pada peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru.

Alih-alih meningkatkan kualitas pendidikan, guru kini justru merasa menjadi “pekerja gratis” dalam distribusi MBG.

BACA JUGA:Jujutsu Kaisen: Hidden Inventory/Premature Death – Film Prekuel yang Mengungkap Masa Lalu Gojo dan Geto

BACA JUGA:Uji Soal Matematika Kelas 9 SMP (25 Soal Pilihan Ganda)

Tuntutan Guru

 

Kini, suara para guru viral di media sosial, menuntut pemerintah meninjau ulang kebijakan MBG. Mereka berharap Presiden Prabowo benar-benar mendengarkan aspirasi guru, memperhatikan kesejahteraan, dan tidak menjadikan mereka korban kebijakan yang membebani.

BACA JUGA:3 Resep Pepes Tahu dan Tempe Berbumbu Sedap Buat Makan Siang

BACA JUGA:Resep Ayam Bakar Bumbu Kecap Kemiri yang Manis Gurih

Sumber:

Berita Terkait