Keuangan BPJS Kesehatan Aman, Tapi Dirut Singgung Potensi Kenaikan Iuran.

Selasa 15-07-2025,13:55 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

“Banyak spending juga tentunya karena kepercayaan masyarakat yang pakai BPJS naik terus. Suatu ketika naik terus,” ujarnya.

Meningkatnya penggunaan layanan kesehatan ini tentu berdampak langsung pada naiknya beban klaim yang harus ditanggung BPJS Kesehatan. Karena itu, diperlukan strategi jangka panjang agar program tetap berjalan secara berkelanjutan tanpa mengorbankan layanan.

BACA JUGA:Selain JP Morgan, BlackRock dan Vanguard Juga Tambah Kepemilikan Saham BBRI

BACA JUGA:Brigpol J Digerebek Bersama Istri Orang, Kini Ditahan di Polda Sumsel dan Terancam Dipecat.

JKN Menanggung Penyakit Katastropik Berbiaya Tinggi

Ghufron juga memaparkan data mengenai 8 jenis penyakit katastropik yang menjadi beban besar dalam pembiayaan BPJS Kesehatan. Penyakit-penyakit ini menyumbang hingga 21,32 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang ditanggung BPJS pada tahun 2024.

Berikut daftarnya:

Penyakit Jantung – 22,5 juta kasus | Rp 19,2 triliun

Kanker – 4,2 juta kasus | Rp 6,4 triliun

Stroke – 3,8 juta kasus | Rp 5,8 triliun

Gagal Ginjal – 1,4 juta kasus | Rp 2,7 triliun

Haemophilia – 131 ribu kasus | Rp 794 miliar

Thalassaemia – 353 ribu kasus | Rp 794 miliar

Leukimia – 168 ribu kasus | Rp 599,9 miliar

Cirrhosis Hepatitis – 248 kasus | Rp 463 miliar

Dengan jumlah kasus dan biaya sebesar itu, perlunya langkah antisipatif dan kolaboratif dari pemerintah, BPJS Kesehatan, serta masyarakat menjadi semakin penting.

Kategori :