SILAMPARITV.CO.ID - Dunia politik Amerika Serikat diguncang kabar duka. Charlie Kirk, seorang aktivis konservatif sekaligus pendukung setia Presiden Donald Trump, tewas ditembak dalam sebuah acara di Universitas Utah Valley, Rabu (10/9/2025). Insiden ini menambah daftar panjang tragedi penembakan bermotif politik di Amerika.
BACA JUGA:Ini Alasan Kementerian PU Tarik Diri dari Pembangunan IKN Mulai 2026
BACA JUGA:Dorong Santri Adaptif, Gibran Tekankan Pentingnya Belajar AI dan Coding
Kronologi Penembakan
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Charlie Kirk sedang berbincang dengan sejumlah peserta di luar ruangan ketika terdengar suara tembakan keras. Ia sempat mencengkeram lehernya sebelum terjatuh dari kursi. Ribuan peserta panik dan berlarian meninggalkan lokasi.
BACA JUGA:KPK Bongkar Modus Aliran Uang Ridwan Kamil ke Lisa Mariana
BACA JUGA:Lonjakan Konten TNI di Media Sosial Saat Demo Pembubaran DPR
Charlie Kirk meninggal di usia 31 tahun. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak yang turut hadir menyaksikan peristiwa tragis tersebut.
Polisi Utah menyebut pelaku penembakan masih buron. Beau Mason, Kepala Departemen Keamanan Publik Utah, mengatakan pelaku digambarkan mengenakan pakaian serba gelap. Hanya satu tembakan yang dilepaskan, namun fatal.
BACA JUGA:Dirut Pertamina Tegaskan Tak Ada Monopoli BBM untuk SPBU Swasta
BACA JUGA:Bambang Pamungkas Jadi Direktur Olahraga Persija Jakarta
“Ini hari yang kelam bagi negara bagian kita. Ini hari yang tragis bagi bangsa kita,” ujar Gubernur Utah Spencer Cox. Ia menegaskan bahwa insiden ini adalah pembunuhan bermotif politik.
BACA JUGA:Prabowo Setuju Bentuk Tim Reformasi Kepolisian
Sosok Charlie Kirk
Charlie Kirk lahir pada 14 Oktober 1993 di Prospect Heights, Illinois. Ia mendirikan organisasi Turning Point USA saat berusia 18 tahun, yang berkembang menjadi gerakan pemuda konservatif terbesar di Amerika.
BACA JUGA:Beras Mahal di Musi Rawas, Warga Serbu Pasar Murah Polsek Tugumulyo.
BACA JUGA:Pengedar Narkoba Tertangkap Basah Saat Menimbang Sabu di Kontrakan Musi Rawas
Kirk dikenal sebagai wajah muda gerakan Make America Great Again (MAGA). Ia sering tampil di Fox News, mengisi acara radio dan podcast The Charlie Kirk Show yang diikuti lebih dari 500 ribu pendengar per bulan. Di media sosial X (Twitter), ia memiliki 5,5 juta pengikut.
BACA JUGA:Tanda-Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orangtua Mesti Waspada.
BACA JUGA:Ustadz Khalid Basalamah Kembali Diperiksa KPK dalam Dugaan Korupsi Kuota Haji
Donald Trump kerap memujinya karena berhasil menarik pemilih muda dan pemilih kulit berwarna ke kubu Partai Republik. Ia juga dikenal dekat dengan Donald Trump Jr. dan sempat menjadi pendukung awal Wakil Presiden JD Vance.
BACA JUGA:Bambang Tanoesoedibjo Jadi Salah Satu Tersangka Kasus Penyaluran Bansos
BACA JUGA:Polisi Klarifikasi Setelah Sempat Minta Warga Lepaskan Maling Motor
Dukungan terhadap Israel
Media Israel menyebut Turning Point USA memiliki hubungan erat dengan kelompok pro-Israel. Charlie Kirk beberapa kali berkunjung ke Israel dan bahkan diundang langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
BACA JUGA:Fantastis! Tunjangan Rumah Anggota DPRD Sumut Capai Rp. 40 Juta per Bulan
BACA JUGA:Momentum Hari Pelanggan Nasional, GM PLN UID S2JB Dekatkan Diri dengan Mahasiswa
Dalam pernyataan resminya, Netanyahu menulis penghormatan di X:
“Charlie Kirk dibunuh karena menyuarakan kebenaran dan membela kebebasan. Sebagai sahabat Israel yang berhati singa, ia melawan kebohongan dan berdiri teguh demi peradaban Yahudi-Kristen. Kita kehilangan sosok manusia luar biasa.”
BACA JUGA:Perselingkuhan Dua Guru PPPK di Kendal Berujung Ancaman Sanksi Berat
BACA JUGA:5 Kafe dengan Donat Mochi dan Pastry Enak: Dari Bali Hingga Jakarta
Aktivis Israel Yoseph Haddad juga menyampaikan belasungkawa, menyebut Kirk sebagai sahabat yang selalu berani membela Israel di tengah tekanan politik global.
BACA JUGA:Bendera One Piece Ikut Berkibar di Tengah Aksi Demonstrasi Besar Nepal
BACA JUGA:Gajah Tari Tesso Nilo Mati, Kapolda Riau Sampaikan Duka Mendalam.
Dampak Politik
Kematian Charlie Kirk dipandang sebagai pukulan keras bagi gerakan konservatif di AS. Ia bukan hanya sekadar influencer politik, melainkan juga figur strategis yang ingin mereformasi Partai Republik dan mengubah wajah politik Amerika.
BACA JUGA:Pasang 1.500 Panel Surya di Blok Corridor, MedcoEnergi Kurangi Emisi hingga 934 Ton CO2e Per Tahun
BACA JUGA:Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA
Trump sendiri disebut sangat terpukul oleh kabar ini. Selama masa kampanye 2024, Charlie Kirk memainkan peran penting dalam menggalang dukungan kaum muda.
Pengamat politik menyebut penembakan ini berpotensi meningkatkan polarisasi politik di AS menjelang Pilpres 2028.
BACA JUGA:Mengerikan! Kasus Mutilasi di Surabaya Terungkap, Dipicu Pertengkaran dan Tekanan Hidup.
BACA JUGA:Kejadian Viral, Pencuri Gotong Motor NMAX Ketua RT di Lubuklinggau.
Polisi Terus Buru Pelaku
Polisi Utah masih melakukan pencarian intensif terhadap pelaku. Sebelumnya, dua orang pria sempat ditahan, namun kemudian dibebaskan karena tidak terkait dengan penembakan.
BACA JUGA:Budi Arie Setiadi Dicopot dari Kursi Menteri Koperasi, Digantikan Ferry Juliantono.
BACA JUGA:Bupati Hj Ratna Machmud Buka LKS Angkatan ke-XX Se Kabupaten Musi Rawas
Jeff Long, Kepala Polisi UVU, mengatakan ada enam petugas keamanan di lokasi dan lebih dari 3.000 peserta hadir. Meski Kirk membawa tim keamanan pribadi, serangan itu tidak bisa diantisipasi.
Charlie Kirk saat itu sedang memulai tur pidato ke 15 kampus di seluruh AS. Universitas Utah Valley adalah kampus pertamanya.
BACA JUGA:BRI dan IKM Lubuklinggau Bersinergi Dalam Dunia Digitalisasi