Mengerikan! Kasus Mutilasi di Surabaya Terungkap, Dipicu Pertengkaran dan Tekanan Hidup.
Mengerikan! Kasus Mutilasi di Surabaya Terungkap, Dipicu Pertengkaran dan Tekanan Hidup--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Warga Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur, digegerkan oleh kasus mutilasi yang dilakukan seorang pria terhadap kekasihnya sendiri. Peristiwa ini terjadi di sebuah kamar indekos di Jalan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Minggu (31/8/2025) dini hari.
BACA JUGA:Kejadian Viral, Pencuri Gotong Motor NMAX Ketua RT di Lubuklinggau.
BACA JUGA:Budi Arie Setiadi Dicopot dari Kursi Menteri Koperasi, Digantikan Ferry Juliantono.
Pelaku bernama Alvi Maulana (24), warga Desa Aek Paing, Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Ia merupakan lulusan Informatika Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Korban adalah Tiara Angelina Saraswati (25), lulusan manajemen UTM asal Desa Made, Lamongan.
BACA JUGA:Bupati Hj Ratna Machmud Buka LKS Angkatan ke-XX Se Kabupaten Musi Rawas
Alvi dan Tiara diketahui sudah menjalin hubungan asmara selama lima tahun. Kepada warga dan pengurus RT, mereka mengaku sudah menikah siri, sehingga tinggal bersama di indekos sejak April 2025. Namun, keduanya kerap bertengkar hingga sering menjadi perhatian tetangga.
BACA JUGA:BRI dan IKM Lubuklinggau Bersinergi Dalam Dunia Digitalisasi
Kronologi Kejadian
Pada Sabtu (30/8/2025) malam, Alvi pulang terlambat dengan alasan menjemput adiknya di Bandara Juanda dan mengantarkannya ke Jombang. Namun, Tiara menolak membukakan pintu kamar hingga Alvi menunggu lebih dari satu jam. Setelah diizinkan masuk, keduanya terlibat cekcok hebat.
BACA JUGA:Pesan Terakhir Sahroni Sebelum Tewas, Satu Keluarga Korban Pembunuhan Dimakamkan Bersama.
BACA JUGA:Sri Mulyani Pamit Mundur dari Menkeu, Titip Pesan Cinta untuk Indonesia.
Dalam kondisi emosi memuncak, Alvi kemudian "gelap mata". Ia menghabisi Tiara dengan sadis hingga memutilasi tubuhnya. Beberapa bagian tubuh dibuang di kawasan hutan Pacet-Cangar, Mojokerto, sementara potongan lainnya disimpan di kamar indekos.
BACA JUGA:Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Halaman 138-139: Mari Uji Kemampuan Kalian (Energi dan Laju Reaksi Kimia)
BACA JUGA:Resep Ayam Bakar Bumbu Kecap Bawang yang Harum Sedap
Potongan tubuh pertama kali ditemukan warga yang sedang mencari rumput di Pacet pada Sabtu (6/9/2025). Warga segera melaporkan ke polisi. Melalui pemeriksaan sidik jari dengan MAMBIS (Mobile Automated Multi-Biometric Identification System), identitas korban berhasil terungkap.
BACA JUGA:Makan Martabak Telur Pakai Nasi, Disebut Tren Kesenjangan Sosial
BACA JUGA:Resep Sate Taichan dengan Sambal Pedas Nampol
Polisi kemudian melakukan pelacakan dan berhasil menangkap Alvi pada Minggu (7/9/2025) dini hari. Dalam pemeriksaan, ia mengakui semua perbuatannya.
BACA JUGA:10 Soal Latihan Bahasa Indonesia Kelas 6 Semester 1 Beserta Jawaban
BACA JUGA:4 Alasan Porsi Nasi Padang Bungkus Lebih Banyak daripada Makan di Tempat
Motif Ekonomi dan Emosi
Kepada penyidik, Alvi mengaku kalap karena tekanan ekonomi dan masalah emosional yang menumpuk. Ia yang bekerja sebagai pengemudi ojek daring sekaligus tukang jagal merasa tidak mampu memenuhi tuntutan korban yang ingin hidup berkecukupan.
BACA JUGA:Fear Below (2025): Teror Hiu dan Gangster di Sungai Pedalaman Australia
BACA JUGA:The Cat in the Hat 2026: Si Kucing Bertopi Kembali dalam Versi Animasi Modern
“Emosinya sudah memuncak. Korban sering temperamental dan menuntut banyak hal, sementara penghasilan pelaku terbatas,” jelas Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, Senin (8/9/2025).
Alvi dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
BACA JUGA:HOPPERS: Petualangan Berang-Berang dengan Pikiran Manusia di Dunia Baru Penuh Misteri
BACA JUGA:PENCARIAN TERAKHIR: Film Horor Pendakian Penuh Misteri di Gunung Sarangan
Reaksi Warga
Warga sekitar indekos kaget bukan main. Mereka tidak menyangka pasangan yang tinggal di lingkungan mereka bisa melakukan kejahatan sekeji itu.
“Merinding saya, Mas. Kok ada orang sesadis itu sama kekasihnya, padahal katanya sudah menikah siri,” ungkap Bambang, warga setempat.
BACA JUGA:20 Soal PAS PJOK Kelas 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban
BACA JUGA:Anak Curi Motor Ayah Demi Narkoba dan Judi Online, Dibekuk Polisi di Lubuk Linggau.
Ketua RT 001, Heru Rusbiantoro, mengatakan bahwa pasangan tersebut jarang bersosialisasi dan beberapa kali diminta data diri tetapi tidak pernah diberikan. “Mereka bilangnya sudah menikah siri,” ujarnya.
BACA JUGA:Uji Kompetensi 6 Matematika Kelas 8: Panduan dan Pembahasan Soal Halaman 45-49 Kurikulum 2013
BACA JUGA:Pajak Suzuki Fronx Tipe Termahal, Setahun Bayar Segini
Catatan Penting
Kasus mutilasi ini menjadi bukti nyata bagaimana lemahnya pengendalian emosi dapat berujung pada tragedi. Selain faktor ekonomi, tekanan batin dan relasi yang tidak sehat bisa menjadi pemicu tindak kejahatan ekstrem.
Tragedi ini sekaligus mengingatkan pentingnya kesiapan mental, emosional, dan kematangan dalam menjalani hubungan.
BACA JUGA:5 Minuman yang Diyakini Bantu Panjang Umur: Rasanya Enak dan Mudah Didapat
BACA JUGA:Canggih Banget! Begini Spesifikasi Mobil Eropa Seharga Rp 140 Jutaan
Sumber: