Padel, Olahraga Hits yang Ramah Usia dan Kini Mewabah di Bandung
Padel, Olahraga Hits yang Ramah Usia dan Kini Mewabah di Bandung--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Gelombang popularitas padel, olahraga yang sekilas mirip tenis namun dimainkan di lapangan lebih kecil, kini tengah mewabah di berbagai kota, termasuk Bandung. Warga dari berbagai usia, mulai dari anak muda hingga mereka yang telah memasuki usia senja, tampak antusias memainkan olahraga yang sedang naik daun ini.Bahkan, sejumlah selebritas tanah air turut meramaikan tren padel yang kini mulai menjadi bagian dari gaya hidup sehat.
BACA JUGA:Merajut, Bukan Cuma Hobi Nenek: Gen Z Pun Ketagihan, Ini Manfaatnya!
Mudah Dimainkan dan Ramah Usia
Menurut Hartono Soekwanto, salah satu penggiat padel di Bandung, pesatnya minat masyarakat pada olahraga ini tidak lepas dari sifatnya yang inklusif dan mudah dimainkan oleh siapa saja.
“Olahraga ini sangat bagus untuk rekreasi sehat bersama keluarga,” ujar Hartono saat ditemui di Lapangan PadelPlush, Jalan Cihampelas, Kamis (23/7/2025).
Meski awalnya hanya dipandang sebagai olahraga santai keluarga, padel kini berkembang menjadi cabang olahraga prestasi dan telah resmi bergabung di bawah naungan KONI.
BACA JUGA:Olahraga di Malam Hari Bikin Susah Tidur, Fakta atau Mitos?
BACA JUGA:5 Hobi yang Harus Kamu Miliki
Ukuran Lapangan Lebih Kecil dan Aman untuk Sendi
Ukuran standar internasional lapangan padel adalah panjang 20 meter dan lebar 10 meter—sekitar sepertiga lapangan tenis—membuatnya lebih mudah dijangkau semua kalangan usia. Lantainya pun dirancang lebih empuk dibanding lapangan tenis, sehingga aman bagi pemain berusia di atas 40 tahun atau mereka yang memiliki masalah sendi.
Hartono, yang merupakan mantan atlet tenis, mengaku memilih padel karena lebih ramah tubuh di usianya yang kini 53 tahun.
BACA JUGA:Sri Mulyani Akui Gaji Guru dan Dosen Tak Layak, APBN Terbatas.
BACA JUGA:Obat Alami Turunkan Asam Urat dan Kolesterol: Bahan-Bahannya Mudah Dijumpai di Dapur
Manfaat Kesehatan dan Pentingnya Pemanasan
Selain aman untuk sendi, padel juga bermanfaat menjaga kesehatan metabolik, membantu mengontrol kadar gula darah, serta memberikan efek kardio tanpa memaksa jantung bekerja terlalu keras.
Meski demikian, Hartono menekankan pentingnya pemanasan karena raket padel memiliki bobot lebih berat (335–355 gram) dibanding raket tenis pemula (225–260 gram). Tanpa pemanasan, risiko cedera seperti nyeri siku atau ketegangan otot bisa terjadi.
BACA JUGA:Pembobol Situs Judol Ditangkap, Polda DIY Tegaskan Pemain hingga Bandar Akan Dikejar.
BACA JUGA:Pameran Bonsai Lubuklinggau Hadirkan 200 Jenis Tanaman, Pemanasan Menuju Event Nasional 2025
Standar Lapangan Harus Dijaga
Hartono mengingatkan agar pengelola lapangan padel tidak hanya mengejar tren, tetapi juga memperhatikan kualitas fasilitas. Lapangan yang rata, karpet yang sesuai standar, serta atap tinggi dengan sirkulasi udara baik menjadi faktor penting untuk kenyamanan dan keselamatan pemain.
BACA JUGA:3 Manfaat Bunga Telang yang Nggak Kaleng-Kaleng, Termasuk Bantu Turunkan Berat Badan!
Potensi Berkembang di Indonesia
Dengan kombinasi manfaat kesehatan, kemudahan bermain, dan potensi kompetitif, Hartono optimistis padel akan berkembang pesat di Indonesia. Ia percaya olahraga ini dapat menjadi sarana rekreasi sehat sekaligus melahirkan atlet berprestasi hingga level internasional.
BACA JUGA:Kalapas Lubuk Linggau Berikan Penguatan Tugas dan Fungsi Kehumasan kepada Jajaran
BACA JUGA:Kalapas Lubuklinggau Ikuti Kegiatan Penguatan Tusi oleh Kakanwil Ditjenpas Sumsel
Sumber: