Kenali 7 Cara Halus Trauma di Masa Lalu yang Bisa Memengaruhi Hubungan Anda di Masa Kini

Kenali 7 Cara Halus Trauma di Masa Lalu yang Bisa Memengaruhi Hubungan Anda di Masa Kini

ilustrasi mengenali cara halus trauma di masa lalu--freepik

Trauma masa kanak-kanak dapat meninggalkan bekas luka yang dalam, tidak hanya di permukaan, namun juga dalam cara kita memandang diri sendiri. Bagi orang-orang yang memiliki pengalaman ini, tidak masalah jika bergumul dengan masalah harga diri.

BACA JUGA:Hindari Teman yang Memiliki 6 Tanda Toxic Ini

BACA JUGA:5 Tanda Sikap yang Kamu Miliki Ini Menjadi Kepribadian Kelas Atas

Anda mungkin ragu apakah Anda pantas mendapatkan cinta atau kebahagiaan. Sikap negatif ini dapat mendorong Anda untuk menerima hal-hal yang kurang dari yang seharusnya, atau merusak hubungan karena Anda yakin segalanya akan berantakan. 

Sakit, saya merasa kamu tidak sehat. Namun ingatlah bahwa nilai Anda tidak ditentukan oleh masa lalu Anda dan apa yang telah dilakukan orang lain terhadap Anda.

Anda berhak mendapatkan cinta dan rasa hormat sama seperti orang lain. Mengetahui hal ini akan membantu Anda menciptakan hubungan yang lebih baik dan lebih baik lagi.

6. Kesulitan mengekspresikan emosi

Orang-orang ini sering kali kesulitan mengungkapkan perasaannya. Mereka tampaknya memiliki hambatan internal yang menghalangi orang lain untuk melihat perasaan mereka yang sebenarnya.

BACA JUGA:5 Etika Ini yang Harus Dipahami Agar Dihormati Orang lain

BACA JUGA:7 Sikap yang Membuatmu Merasa Kesepian padahal Punya Pasangan

Sebagai seorang anak, menunjukkan emosi dapat ditanggapi dengan ejekan atau penghinaan. Dan mereka belajar bersembunyi, memasang wajah berani, meski hati mereka terluka.

Perilaku ini ditransfer ke sosialisasi saat mereka tumbuh dewasa. Sulit bagi teman-temannya untuk memahami apa yang mereka alami karena mereka tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengungkapkannya.

7. Seingkali terjerumus pada perilaku-perilaku yang tidak baik

Trauma masa kanak-kanak sering kali mendorong kita untuk mengembangkan mekanisme koping untuk mengatasi rasa sakit dan stres. Kebiasaan ini dapat mencakup hal-hal seperti makan secara emosional, penyalahgunaan zat, dan bahkan depresi.

BACA JUGA:Cara Menyimpan Cabai di Kulkas agar Tahan Berminggu-minggu

Sumber: