Orientasi Keseimbangan Dunia dan Akhirat

Orientasi Keseimbangan Dunia dan Akhirat

--

Silampari TVOrientasi keseimbangan antara dunia dan akhirat ini melibatkan usaha untuk memenuhi kehidupan hidup sehari-hari dengan tetap memperhatikan nilai-nilai keagamaan serta persiapan untuk kehidupan setelah mati. 

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT yang terdapat didalam Al-Quran surat Al-Qashas ayat 76-77 sebagai berikut :

إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَىٰ فَبَغَىٰ عَلَيْهِمْ ۖ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

BACA JUGA:Puasa Ayyamul Bidh Jatuh Pada 27 Hingga 29 November 2023, Berikut Niat Puasa dan Keutamaannya

“76. Sesungguhnya Karun adalah Termasuk kaum Musa, Maka ia Berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya:

“Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”. 

“77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (al-Qashshash: 76-77).

BACA JUGA:Berkas Sudah Masuk ke KUA, BCL Dirumorkan Akan Nikah dengan Tiko Aryawardhana di Bali.

Firman Allah SWT diatas menggambarkan peristiwa penting dalam kehidupan nabi Musa.

Pada saat mencapai usia dewasa Allah memberikan kepada Nabi Musa hikmah (ilmu dan kebijaksanaan) dan pengetahuan sebagai anugerah-Nya. 

BACA JUGA:Lukman Doloksaribu Pria Hina Umat Islam, Palestina dan Nabi Muhammad, Sudah Ditangkap Pihak Kepolisian

Ketika Nabi Musa berusia 40 tahun, iya berdoa kepada Allah SWT untuk diberi izin menyampaikan nikmat-Nya dan berbuat amal saleh yang mendapat ridho Allah SWT.

Dari penjelasan ayat-ayat diatas bahwasanya menekankan pentingnya ilmu, hikmah, amal sholeh, dan doa kepada Allah dalam menjalani kehidupan.

Hal tersebut juga menunjukkan kemantapan hati nabi Musa dan kesadaran spiritualnya dalam menerima petunjuk dan berbuat baik.

Oleh sebab itu ketika kita berorientasi hidup untuk kebahagiaan akhirat, maka itulah awal keberhasilan bagi kita.

BACA JUGA:Keutamaan Mengamalkan Ayat Seribu Dinar Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebaliknya jika kita berorientasi hidup bertujuan hanya untuk mengejar kenikmatan dunia saja maka kesusahan yang akan kita dapatkan. 

Sumber: