Apakah Minum Banyak Air Dapat Menurunkan Berat Badan, Yuk Simak Disini

Apakah Minum Banyak Air Dapat Menurunkan Berat Badan, Yuk Simak Disini

SILAMPARITV.CO.ID - Air minum memainkan peran penting dalam upaya menurunkan berat badan. Banyak orang percaya bahwa meningkatkan asupan air dapat membantu dalam proses penurunan berat badan. 

Namun, seberapa banyak air yang sebenarnya diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut? Apakah minum air benar-benar dapat membantu dalam menurunkan berat badan? Mari kita telusuri lebih dalam tentang topik ini.

Air adalah komponen penting dalam tubuh manusia dan memiliki dampak yang signifikan pada berbagai fungsi fisiologis. 

Minum air dalam jumlah yang cukup dapat membantu dalam meningkatkan metabolisme, mengurangi rasa lapar, dan meningkatkan kinerja fisik. 

BACA JUGA:4 Jenis Sayuran Merah yang Bermanfaat Bagi Kesehatan, Salah Satunya untuk Kesehatan Gigi

Selain itu, air juga membantu tubuh dalam menyingkirkan racun dan meningkatkan fungsi sistem pencernaan. Dengan demikian, air memainkan peran integral dalam proses penurunan berat badan.

Banyak sumber umumnya merekomendasikan untuk minum 8 gelas air per hari, tetapi sebenarnya kebutuhan cairan setiap individu dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti tingkat aktivitas, iklim, dan kesehatan secara keseluruhan. 

Beberapa ahli gizi merekomendasikan aturan minum air berdasarkan berat badan, yaitu setidaknya setengah ons hingga satu ons air per pound berat badan. 

Namun, ini juga dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor individu.

BACA JUGA:6 Dampak Tidur Secara Berlebihan, Ternyata Sangat Berbahaya Bagi Kesehatan

Terdapat beberapa mitos seputar air minum dan penurunan berat badan. Salah satunya adalah anggapan bahwa minum air dingin dapat membakar kalori secara signifikan. 

Meskipun minum air dingin dapat meningkatkan metabolisme dalam jangka pendek, dampaknya pada penurunan berat badan secara keseluruhan tetap terbatas. 

Selain itu, beberapa orang juga percaya bahwa minum air sebelum makan dapat mengurangi asupan makanan, namun bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas.

Sumber: