Mengenal Congklak, Permainan Tradisional Anak Indonesia
ilustrasi permainan tradisional, congklak--freepik
SILAMPARITV.CO.ID - Congklak merupakan permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan saat ini. Game ini dikembangkan di pulau Sumatra Indonesia dan memiliki banyak nama. Seperti masyarakat Jawa Timur menyebutnya dhakon.
Sedangkan di Lampung permainan ini disebut lambat dan di Sulawesi disebut mangaleceng. Permainan congklak dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan.
Dikutip dari buku Direktori Permainan Tradisional, Irwan P. Ratu Bangsawan, (2019:57), mengartikan congklak sebagai permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak. Biasanya hal ini dilakukan dengan memanfaatkan cangkang kerang sebagai bibit congklak.
Namun anak-anak pada zaman dahulu juga sering memanfaatkan bibit tanaman jika cangkang tidak ditemukan. Permainan congklak juga dikenal di Asia Tenggara, bahkan di Thailand permainan ini mempunyai nama khusus tungkayan.
BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan Tari Pendet: Sejarah dan Asal Usulnya
Orang Filipina juga sering memainkan congklak dan disana disebut sungka. Lalu bagaimana cara bermain congklak? Di bawah ini adalah langkah-langkahnya.
Dua orang pemain saling berhadapan kemudian memulai permainan secara bersamaan dengan memasukkan biji congklak ke dalam rumah masing-masing. Kemudian setiap pemain bergerak searah jarum jam.
1. Permainan berlanjut hingga benih terakhir di tangan habis.
2. Kemudian, lawan bergantian menabur benih hingga habis.
BACA JUGA:Mengenal Terciptanya Tarian Zapin Melayu dan Sejarahnya, Yuk Simak!
3. Ketika benih terakhir jatuh ke dalam rumah sendirian, pemain akan terus bermain. Pemain berhak melanjutkan permainan dan mengambil benih sebanyak-banyaknya.
4. Saat benih berhenti di rumah lawan, permainan mulai 'berhenti'.
5. Setelah putaran pertama selesai, pemain mengisi rumahnya dengan benih. Jika ada yang tidak mengandung benih maka rumah dianggap terbakar.
6. Rumah tidak dapat diisi selama ronde ini sampai ronde berakhir atau Lawan mengaku kalah. Pemenang ditentukan oleh pemain yang memasang benih dalam jumlah banyak.
Sumber: