Babe Cabita Meninggal Jelang Lebaran, Ini Penjelsan Ahli dari UI Penyakit Autoimun

Babe Cabita Meninggal Jelang Lebaran, Ini Penjelsan Ahli dari UI Penyakit Autoimun

Babe Cabita--

“Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya penyakit autoimun pada individu yang rentan,” tambahnya.

Profesor Iris melanjutkan: Seiring dengan berkembangnya gaya hidup manusia, penyakit autoimun  menyerang orang-orang di negara non-tropis serta mereka yang tinggal di daerah tropis.

Salah satunya adalah Indonesia.

"Di negara-negara non-tropis yang memiliki musim dingin,  matahari mungkin tidak cukup bersinar, sehingga penduduknya sering menderita depresi musim dingin,'' lanjut Profesor Iris.

BACA JUGA:10 Ucapan Hari Raya untuk Orang Terdekat Terkasih

Depresi jenis ini dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Menurutnya, penderita penyakit ini dianjurkan mengonsumsi vitamin D agar terhindar dari penyakit autoimun.

Nutrisi ini  menggantikan sinar matahari yang tidak diserap tubuh.

Perlu diketahui bahwa sinar matahari mendukung produksi vitamin D  dalam tubuh.

 ``Hal ini berbeda pada orang-orang yang tinggal di daerah tropis,'' kata Profesor Iris.

 ``Karena kita mendapat sinar matahari  hampir sepanjang musim, kebutuhan vitamin D kita hanya dipenuhi melalui asupan makanan.

Namun, ada berbagai faktor yang membuat masyarakat di negara tropis lebih rentan terkena penyakit autoimun.

Faktor-faktor tersebut antara lain kualitas udara yang buruk, lingkungan yang buruk, tingkat stres yang tinggi, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik karena jadwal yang padat.

Gejala Penyakit Autoimun Profesor Iris menjelaskan bahwa penyakit autoimun mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda-beda.

Kebanyakan penyakit autoimun bersifat sistemik, sehingga gejala yang timbul berbeda-beda tergantung  organ yang terkena.

Sumber: