Babe Cabita Meninggal Jelang Lebaran, Ini Penjelsan Ahli dari UI Penyakit Autoimun

Babe Cabita Meninggal Jelang Lebaran, Ini Penjelsan Ahli dari UI Penyakit Autoimun

Babe Cabita--

Dia memberi contoh.

Ketika penyakit autoimun menyerang sistem darah, orang yang terkena akan menjadi lelah, lebih rentan terhadap infeksi, dan bahkan lebih mudah berdarah.

BACA JUGA:10 Persiapan untuk Merayakan Hari Lebaran dengan Meriah

Penyakit autoimun tersebut kemudian menyerang persendian sehingga menimbulkan gejala seperti nyeri dan bengkak pada persendian, baik  besar maupun kecil.

“Pada penyakit berat, penyakit autoimun seperti lupus dapat menyerang otak dan menyebabkan pasien mengalami kejang,” ujarnya.

“Sementaraitu, jika Anda menyerang ginjal dalamjangka waktu yang lama,penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan berat pada ginjal, seperti kebocoran ginjal dan gagal ginjal kronis,” lanjut Prof Iris.

Jenis-jenispenyakit autoimun

Penyakit autoimun memiliki banyak jenis. Bahkan, jumlahnya bisa mencapai 100 jenis.

Meski demikian, terdapat penyakit autoimun yang sering ditemui, yakni lupus eritematosus sistemik, sinProfom sjogren, anemia hemolitik autoimun, rheumatoid arthritis, dan scleroderma.

Profesor Iris mengatakan, penyakit lupus eritematosus sistemik kerap menyerang wanita dan orang-orang pada usia muda. Penyakit ini kerap menimbulkan gejala multiorgan.

BACA JUGA:Transaksi di SPKLU Melonjak, Dirut PLN Pastikan 1.299 Unit Se-Indonesia Siaga Layani Pengguna Mobil Listrik

Penyakit autoimun lain yang cukup sering ditemukan adalah rheumatoid arthritis.

Penyakit ini juga kerap menyerang wanita dengan berbagai gejala yang timbul pada persendian, baik sendi besar maupun kecil.

“Gejala yang timbul adalah bengkak dan nyeri pada sendi,” kata Prof Iris.

Selain menyerang orang dewasa, penyakit autoimun juga dapat menyerang anak-anak.

Sumber: