Persiapan Inggris Menghadapi Hujan Darah Bersama Badai

Persiapan Inggris Menghadapi Hujan Darah Bersama Badai

--

SILAMPARITV.CO.ID - Seorang pakar cuaca terkemuka, Marco Petagna, telah memberikan peringatan kepada penduduk Inggris untuk mengantisipasi kedatangan 'hujan darah' yang akan disertai dengan badai yang sedang menuju ke Inggris.

"Meskipun Badai Kathleen mulai mereda, namun ada tekanan rendah yang sedang bergerak menuju Selatan dan Barat Daya.

BACA JUGA:Desa Wisata Tersembunyi di Bengkulu Berusia 93 Tahun! Terletak di Perbukitan dan Lembah, Raih Penghargaan ADWI

Wilayah ini diprediksi akan membawa angin kencang dan hujan yang meluas ke hampir seluruh bagian Inggris," ujar Petagna seperti yang dilaporkan oleh Metro.

Badai Pierrick diperkirakan akan tiba dengan kekuatan besar dan akan membawa awan yang mengancam serta angin kencang dengan kecepatan mencapai 128km/jam ke Prancis Utara pekan ini. Inggris diingatkan untuk bersiap menghadapi cuaca buruk dalam beberapa hari ke depan.

BACA JUGA:10 Destinasi Luar Negeri Murah untuk Liburan Keluarga

Minggu ini diprediksi akan menjadi pekan yang suram, dengan peringatan yang dikeluarkan untuk hujan deras di Skotlandia yang diperkirakan akan mencapai 7 cm.

Di sisi lain, Inggris bagian utara dan barat juga diharapkan mengalami peningkatan curah hujan hingga 5 cm. Badan meteorologi lokal juga mengingatkan warga Inggris untuk tidak terkejut jika mereka melihat hujan merah seperti darah.

BACA JUGA:Hacker Vietnam Rampas Data Finansial Asia, Indonesia Ikut Terkena Dampaknya

Meskipun demikian, hal ini tidak berkaitan dengan darah secara harfiah, melainkan karena sistem bertekanan rendah yang memicu kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan hujan berwarna merah.

Menurut Petagna, jika Anda melihat jendela Anda tampak kotor setelah hujan, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh endapan debu Sahara.

BACA JUGA:Rekomendasi Negara Bagian Amerika Serikat Untuk Melihat Keindahan Aurora Borealis

Debu tersebut terbawa oleh angin dari gurun Sahara hingga mencapai wilayah tersebut. Sehingga ketika terjadi hujan, air hujan akan terlihat berwarna merah akibat campurannya dengan debu tersebut.

Fenomena seperti ini terjadi karena angin kencang mengangkut pasir dan sedimen organik dari Sahara, melemparkannya ke stratosfer, lapisan terendah atmosfer Bumi, dan kemudian tersebar ke wilayah yang jauh.

BACA JUGA:Rekomendasi Negara yang Menarik untuk Dikunjungi Selama Lebaran

Sumber: