Akibat Adanya Masalah Pencernaan Pasca Lebaran, Masyarakat Lubuklinngau Padati PUSKESMAS

Erwin menambahkan bahwa pihaknya siap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pasca lebaran. "Saat ini, Puskesmas telah buka. Bahkan, beberapa Puskesmas terlihat ramai, mungkin karena liburan beberapa hari yang lalu," ujarnya.

BACA JUGA:Akhiri Pelaksanaan Operasi Ketupat Musi 2024, Polres Musi Rawas Syukuran & Berikan Penghargaan ke Anggota

Ia juga menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit yang mungkin muncul setelah lebaran ini.

"Untuk penyakit yang perlu diwaspadai sehabis lebaran adalah penyakit masalah pencernaan, itu yang sering muncul," ungkap Erwin pada wartawan, Selasa (16/4/2024).

Masalah pencernaan merupakan permasalahan yang seringkali mengganggu kesehatan sehari-hari. Mulai dari gangguan ringan seperti kembung dan sakit perut, hingga kondisi serius seperti maag, tukak lambung, dan sindrom iritasi usus (IBS). 

BACA JUGA:5 Rekomendasi Lipstik Waterproof, Bisa Tahan Lama

Gejalanya bervariasi, termasuk rasa tidak nyaman, sakit perut, mual, muntah, perubahan kebiasaan buang air besar, dan sensasi terbakar di dada. 

Faktor yang berkontribusi terhadap masalah pencernaan bisa berasal dari pola makan yang tidak sehat, stres, konsumsi alkohol, rokok, obat-obatan tertentu, serta kondisi medis tertentu seperti infeksi atau intoleransi makanan.

 Penanganan yang tepat seperti perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, olahraga teratur, dan jika diperlukan, penggunaan obat-obatan, bisa membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. 

BACA JUGA:Bertambah Lagi, 17 Rumah Hanyut, 3 Jembatan Rusak Akibat Banjir Bandang di Muratara

Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan penanganan yang sesuai.

Menurutnya, penyakit yang berhubungan dengan pencernaan tersebut biasanya kemungkinan akibat salah pola makan.Diare dan maag merupakan dua masalah pencernaan yang umum terjadi dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

 Diare adalah kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar dengan frekuensi yang lebih tinggi dari biasanya, seringkali disertai dengan tinja yang encer atau cair.

 Ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit, konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu. 

BACA JUGA:Jangan Asal, Ini 5 Bahan Aktif Skincare yang Aman dan Mencerahkan

Sumber: