Perempuan Hamil di Luar Nikah di Indonesia: Minim Perlindungan, Tapi Masih Ada Harapan.
Perempuan Hamil di Luar Nikah di Indonesia: Minim Perlindungan, Tapi Masih Ada Harapan.--ist
Walau ada bantuan, hambatan terbesar tetap datang dari stigma masyarakat. Banyak perempuan hamil di luar nikah yang dikucilkan dari lingkungan sosial, dikeluarkan dari sekolah, bahkan diusir oleh keluarga. Hal ini memperburuk kondisi psikologis mereka dan memperkecil kemungkinan untuk bangkit kembali.
Sebuah jurnal penelitian mencatat bahwa stigma sosial menjadi salah satu faktor terbesar yang menghambat pemulihan mental perempuan yang mengalami kehamilan di luar nikah. Maka dari itu, selain bantuan materiil, perubahan pola pikir masyarakat juga menjadi kunci penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
BACA JUGA:Geger Mojokerto: Wanita Asal Lampung Perkosa Janda di Kos dengan Ancaman Cutter
BACA JUGA:Semarak Kemerdekaan! PLN Hadirkan Energi Surya untuk Sekolah Terpencil, di Kabupaten Sarolangun
Perlu Kolaborasi Lebih Luas
Perlindungan dan pendampingan untuk perempuan hamil di luar nikah membutuhkan sinergi antara pemerintah, lembaga masyarakat, dan komunitas lokal. Pemerintah daerah bisa mengambil langkah progresif dengan membentuk unit layanan terpadu untuk perempuan dan anak, menyediakan rumah aman, atau membangun jaringan rujukan yang mudah diakses.
Sementara itu, masyarakat perlu belajar untuk lebih peduli, bukan menghakimi. Kehamilan di luar nikah bukan akhir dari segalanya, dan setiap perempuan berhak mendapatkan kesempatan kedua.
BACA JUGA:Soal Pendidikan Pancasila Kelas 3 SD/MI Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2: Aku Patuh Aturan
Jika Anda Membutuhkan Bantuan:
Hubungi LSM seperti YGSI (Yayasan Gemilang Sehat Indonesia) atau komunitas pendamping perempuan di kota Anda.
Konsultasikan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk layanan kehamilan.
Cari komunitas daring (online support group) yang aman dan penuh empati.
BACA JUGA:Sabrina BRI, Bantu Nasabah Mendapatkan Informasi dan Layanan Perbankan Secara Cepat dan Mudah
BACA JUGA:Gaji Melalui BRI, Hidup Lebih Mudah: Kisah Nurul Aina, Nasabah Bank Rakyat Indonesia
Sumber: