Bos BUMN China Dihukum Mati karena Korupsi Rp. 3 Triliun, Aset Disita Negara.
Bos BUMN China Dihukum Mati karena Korupsi Rp. 3 Triliun, Aset Disita Negara.--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Sebuah kasus korupsi besar mengguncang dunia bisnis dan teknologi China. Zhao Weiguo, mantan Komisaris Utama Tsinghua Unigroup perusahaan semikonduktor milik negara resmi dijatuhi hukuman mati dengan masa tunda dua tahun oleh pengadilan di Provinsi Jilin, China. Vonis tersebut dijatuhkan atas keterlibatannya dalam korupsi dan pencucian uang yang menyebabkan kerugian negara mencapai sekitar Rp. 3 triliun (sekitar 1,3 miliar yuan).
BACA JUGA:Cerita Reflektif PPG Kemenag 2025: Pengalaman Guru dalam Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi
BACA JUGA:10 HP Murah yang Bagus untuk Main Game, Mulai dari Rp 1 Jutaan: Ada Vivo, Realme hingga Infinix.
Rangkaian Kejahatan dan Vonis Berat
Dalam sidang yang digelar belum lama ini, pengadilan menyatakan bahwa Zhao secara sistematis menggunakan posisinya untuk mengumpulkan kekayaan secara ilegal. Ia terbukti mengalihkan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan rekan bisnisnya. Selain hukuman mati, Zhao juga dijatuhi denda sebesar 12 juta yuan (sekitar Rp. 27 miliar) dan seluruh aset pribadinya disita negara.
Vonis ini dijatuhkan setelah investigasi panjang sejak 2023. Sepanjang proses hukum, Zhao diketahui tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Keputusan ini menjadi penegasan bahwa China tidak akan mentolerir penyalahgunaan kekuasaan dalam BUMN strategis.
BACA JUGA:Senyum Terakhir di Pasar Malam: Suami Habisi Nyawa Istri Usai Ajakan Ditolak
BACA JUGA:Ramai Isu File Google Drive Bisa Bocor di Internet, Ini Fakta Sebenarnya.
Bangkrutnya Tsinghua Unigroup: Dari Harapan Nasional ke Titik Nol
Tsinghua Unigroup merupakan bagian dari Tsinghua Holdings, perusahaan milik Universitas Tsinghua, salah satu institusi paling bergengsi di China. Didirikan pada 1988, Tsinghua Unigroup pernah menjadi harapan besar China dalam mengejar ketertinggalan di industri semikonduktor dan teknologi chip.
Namun di bawah kepemimpinan Zhao, perusahaan melakukan berbagai langkah akuisisi dan ekspansi yang tidak relevan, termasuk merambah sektor properti hingga judi online. Investasi besar-besaran ini menghabiskan miliaran yuan dan tidak memberikan keuntungan berarti. Akibatnya, pada akhir tahun 2020, Tsinghua Unigroup gagal membayar obligasi dan secara resmi dinyatakan bangkrut.
BACA JUGA:Jangan Asal Pakai Dompet Digital! Terapkan 5 Kebiasaan Ini agar Saldo Tetap Aman
Restrukturisasi dan Kepemilikan Baru
Sumber: