Tips Agar Sisa Lauk Sahur Tidak Cepat Basi, Aroma dan Rasanya Tetap Lezat

Senin 03-03-2025,09:00 WIB
Reporter : Rita Rahmawati
Editor : Rita Rahmawati

SILAMPARITV.CO.ID - Sahur merupakan salah satu momen penting bagi umat Muslim selama bulan Ramadan untuk mengisi energi sebelum menjalani puasa seharian penuh. Namun, sering kali terjadi sisa lauk sahur yang tidak habis, dan jika tidak disimpan dengan benar, lauk tersebut bisa cepat basi, kehilangan aroma, serta rasanya menjadi kurang enak.

Agar sisa lauk sahur tetap segar, lezat, dan tidak cepat basi, ada beberapa langkah penyimpanan dan penanganan yang bisa dilakukan. Berikut adalah tips yang dapat membantu Anda menjaga kualitas makanan selama Ramadan:

BACA JUGA:Jalan Lintas Sumatera Jambi-Padang Putus Total, Pengendara Diimbau Gunakan Jalur Alternatif

BACA JUGA:Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 178-179 Kurikulum Merdeka

1. Simpan Makanan dalam Wadah Bersih dan Tertutup Rapat Hindari membiarkan sisa lauk sahur terbuka dalam jangka waktu lama karena dapat terkontaminasi bakteri. Sebaiknya gunakan wadah yang bersih, tertutup rapat, dan kedap udara untuk mencegah masuknya kotoran serta mikroba yang bisa mempercepat pembusukan makanan.

2. Pisahkan Lauk Berkuah dan Kering Lauk yang berkuah lebih cepat basi dibandingkan lauk kering karena kandungan airnya yang tinggi. Oleh karena itu, jika memungkinkan, pisahkan antara kuah dan lauk padatnya saat menyimpan agar daya tahan makanan lebih lama. Saat ingin menghangatkannya, panaskan kuah secara terpisah agar tetap segar.

3. Hindari Menyimpan Lauk dalam Keadaan Masih Panas

BACA JUGA:Wali Kota Lubuklinggau Akan Luncurkan Program Seragam Gratis untuk Seluruh Pelajar

BACA JUGA:Review Lengkap Wadah Glasting Lip dan Kualitas Lip Tint Favorit Pecinta Makeup

Menyimpan makanan panas langsung ke dalam kulkas dapat menyebabkan suhu dalam kulkas meningkat dan mempercepat pertumbuhan bakteri. Biarkan lauk sahur mencapai suhu ruang terlebih dahulu sebelum menyimpannya dalam lemari es atau freezer. Namun, jangan terlalu lama membiarkannya di udara terbuka karena juga berisiko menyebabkan makanan cepat basi.

4. Gunakan Kulkas atau Freezer untuk Penyimpanan Untuk lauk yang hendak dikonsumsi kembali dalam beberapa jam ke depan, cukup simpan di dalam kulkas dengan suhu sekitar 4°C. Sementara itu, jika ingin menyimpan lauk untuk beberapa hari ke depan, gunakan freezer dengan suhu -18°C agar makanan tetap awet tanpa kehilangan rasa dan teksturnya.

5. Jangan Memanaskan Makanan Berulang Kali

BACA JUGA:Bedak Padat Two Way Cake, Solusi Praktis untuk Makeup Sehari-hari

BACA JUGA:PLN UP3 Lubuk Linggau Beri Tips Mendukung Kenyamanan Ibadah Ramadhan

Makanan yang dipanaskan berulang kali cenderung mengalami perubahan tekstur dan rasa, serta meningkatkan risiko kontaminasi bakteri. Sebaiknya, ambil porsi yang dibutuhkan saja dan panaskan secukupnya agar kualitas makanan tetap terjaga.

6. Gunakan Teknik Pemanasan yang Tepat Saat ingin menghangatkan lauk sahur, gunakan metode yang sesuai dengan jenis makanan. Lauk berkuah lebih baik dipanaskan dengan api kecil di atas kompor hingga mendidih, sementara lauk kering dapat dipanaskan dengan wajan atau oven agar tetap renyah dan tidak lembek. Jika menggunakan microwave, pastikan makanan dipanaskan secara merata agar tidak ada bagian yang masih dingin dan berisiko menjadi sarang bakteri.

7. Tambahkan Rempah atau Cuka untuk Mencegah Kebusukan Beberapa rempah seperti kunyit, jahe, dan bawang putih memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mengawetkan makanan secara alami. Selain itu, menambahkan sedikit cuka pada lauk berkuah juga dapat memperlambat pertumbuhan bakteri tanpa mengubah rasa makanan secara drastis.

8. Perhatikan Tanda-Tanda Makanan Sudah Tidak Layak Konsumsi

BACA JUGA:Dukung Kegiatan Pengeboran Sumur SA-3NF, Kepala SKK Migas Saksikan Langsung Spud in di Lapangan

BACA JUGA:8 Amalan yang Bisa Dilakukan Wanita Haid di Bulan Ramadan

Sebelum menyantap sisa lauk sahur, periksa kondisi makanan dengan melihat apakah ada perubahan warna, tekstur, atau bau yang tidak biasa. Jika makanan sudah berbau asam, berlendir, atau terasa aneh saat dikonsumsi, sebaiknya jangan dimakan karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

9. Gunakan Metode Vakum untuk Penyimpanan Lebih Lama Jika ingin menyimpan lauk lebih lama dengan tetap mempertahankan kesegarannya, metode vakum bisa menjadi solusi. Penyimpanan vakum mengurangi kadar oksigen dalam wadah sehingga memperlambat pertumbuhan bakteri penyebab makanan cepat basi.

10. Kreatif dalam Mengolah Sisa Lauk Jika bosan dengan lauk sahur yang tersisa, Anda bisa mengolahnya kembali menjadi hidangan baru agar tetap lezat dan menggugah selera. Misalnya, sisa ayam goreng bisa diolah menjadi ayam suwir bumbu pedas, atau sisa sayur bisa diolah menjadi tumisan dengan tambahan bahan lain. Dengan cara ini, makanan tidak terbuang dan tetap bisa dinikmati dengan cita rasa yang berbeda.

BACA JUGA:Dua Pengedar Narkoba Ditangkap di Musi Rawas, Sempat Buang Barang Bukti ke Parit

BACA JUGA:Daftar Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Libur Sekolah di Bulan Maret 2025

Menjaga sisa lauk sahur agar tidak cepat basi dan tetap lezat membutuhkan cara penyimpanan serta pengolahan yang tepat. Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko makanan basi, menghemat pengeluaran, serta tetap menikmati hidangan sahur yang sehat dan berkualitas selama Ramadan.

Tetap jaga kebersihan makanan, gunakan metode penyimpanan yang sesuai, dan hindari membiarkan makanan dalam suhu ruang terlalu lama. Dengan begitu, sahur Anda akan tetap nikmat dan bergizi setiap hari.

BACA JUGA:Hukum Sikat Gigi Saat Puasa: Sunnah atau Makruh? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Hindari Minum Kopi Saat Puasa Ramadhan, Ini Alasan dan Waktu Konsumsi yang Tepat

Kategori :