Wacana Haji Lewat Jalur Laut, Menag: Kita Sudah Ada Pengalaman Sebelumnya

Wacana Haji Lewat Jalur Laut, Menag: Kita Sudah Ada Pengalaman Sebelumnya

Wacana Haji Lewat Jalur Laut, Menag: Kita Sudah Ada Pengalaman Sebelumnya--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membuka kembali wacana penyelenggaraan ibadah haji melalui jalur laut, sebuah metode transportasi yang pernah digunakan Indonesia di masa lalu. Wacana ini mengemuka dalam sejumlah pertemuan, seiring tingginya biaya dan keterbatasan kuota haji yang terus menjadi sorotan.

BACA JUGA:20 Soal UKPPG 2025 – Tema Energi Listrik (Pilihan Ganda)

BACA JUGA:Minum Obat Kuat Sembarangan, Tubuh Pria Ini Berubah Ungu karena Trombosit Turun Drastis.

“Kita sudah punya pengalaman dengan laut, ya. Dulu ada Kapal Gunung Jati, tapi itu 3 bulan, 4 bulan (lamanya berlayar),” ujar Menag usai menghadiri Rapat Tingkat Menteri (RTM) Gerakan Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kantor Kemenko PMK, Kamis (10/7/2025).

Menag menjelaskan bahwa jika ide ini direalisasikan kembali, moda transportasi laut saat ini diyakini akan jauh lebih modern, cepat, dan efisien dibandingkan kapal-kapal zaman dulu. Kapal yang digunakan nantinya diperkirakan memiliki ukuran lebih besar, kecepatan lebih tinggi, serta fasilitas yang lebih memadai untuk menunjang kenyamanan jemaah.

BACA JUGA:15 Daftar Kode Meteran Listrik Prabayar dan Fungsinya, Termasuk Cara Mengatur Alarm agar Tak Berisik.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Pompa Air Watt Kecil Terbaik 2025: Hemat Listrik, Efisien Menyedot Air

Persaingan Bisnis dan Efisiensi Biaya

Terkait kekhawatiran masyarakat soal biaya haji jalur laut yang berpotensi mahal, Menag menilai hal itu bergantung pada jumlah penyedia jasa transportasi laut yang terlibat dalam kompetisi pasar.

“Kalau banyak saingannya, bisa murah. Tapi kalau pemain tunggal, ya mahal,” jelasnya.

Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan teknis yang ditetapkan oleh pemerintah. Menag menyebut bahwa beberapa perusahaan swasta sudah menyampaikan minat dan bahkan mempresentasikan konsep layanan haji laut ke Kementerian Agama, meskipun sebagian dari mereka belum memiliki kapal sendiri dan masih bergantung pada mitra luar negeri.

BACA JUGA:Mobil Oleng, Tabrak Rumah di Desa Petunang Dan Serempet Pengendara Motor, Dua Orang Luka-Luka.

BACA JUGA:Spesialis Begal di Lubuklinggau Ditangkap Saat Hendak Beraksi, Uang Hasil Kejahatan Dihabiskan untuk Sabu

Umrah Lewat Jalur Laut Sudah Dicoba, Meski Terbatas

Sumber:

Berita Terkait