Apakah Puasa pada Tanggal 27 Rajab di Hari Isra Mikraj Diperbolehkan? Ini Hukum dan Niat Lengkapnya

Apakah Puasa pada Tanggal 27 Rajab di Hari Isra Mikraj Diperbolehkan? Ini Hukum dan Niat Lengkapnya

Apakah Puasa pada Tanggal 27 Rajab di Hari Isra Mikraj Diperbolehkan? Ini Hukum dan Niat Lengkapnya--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Pada hari Senin, 27 Januari 2025, umat Islam di seluruh dunia akan memperingati Hari Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Hari yang penuh makna ini jatuh pada tanggal 27 Rajab 1446 H, yang merupakan momen penting dalam sejarah Islam. Pada tanggal ini, Rasulullah Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra) dan kemudian naik ke langit (Mikraj), sebuah peristiwa yang menandai kewajiban salat lima waktu bagi umat Islam. Momen ini merupakan salah satu hari besar dalam agama Islam yang harus dihormati dan dimaknai dengan penuh rasa syukur dan pengabdian.

Bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah, yang membawa banyak keberkahan. Meskipun tidak ada amalan khusus yang disebutkan untuk puasa pada hari Isra Mikraj, umat Islam tetap dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah, baik itu puasa Senin, puasa Daud, ataupun puasa qadha bagi mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan.

BACA JUGA:2 Contoh Kata Sambutan Acara Isra Mi'raj yang Menginspirasi

BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Gelar Nobar Film Nostalgia di Alun-Alun Merdeka, Masyarakat Antusias Hadiri Acara

Hukum Puasa di Hari Isra Mikraj

Tidak ada larangan dalam Islam untuk berpuasa pada hari Isra Mikraj, bahkan umat Islam bisa melaksanakan puasa sunnah apapun yang sesuai dengan niat mereka. Salah satu pilihan yang dapat dilakukan adalah puasa sunnah Senin, yang kebetulan bertepatan dengan tanggal 27 Rajab tahun ini. Puasa sunnah Senin merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena Rasulullah SAW sendiri rutin berpuasa pada hari Senin sebagai bentuk penghormatan terhadap hari kelahirannya dan untuk memperbanyak amalan kebaikan.

Selain itu, bagi mereka yang ingin menggabungkan puasa sunnah dengan puasa qadha Ramadhan, juga diperbolehkan. Puasa qadha dilakukan untuk mengganti puasa Ramadhan yang terlewat, dan tidak ada halangan untuk melakukannya bersamaan dengan puasa sunnah lainnya.

BACA JUGA:Pengunjung Alun-Alun Merdeka Keluhkan Parkir Rp5 Ribu Saat Nobar yang Digelar Pemkot Lubuklinggau

BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN 2025: PT Sucofindo Buka Peluang Karier Sebagai Pegawai Tidak Tetap di Bidang Inspeksi dan

Keutamaan Puasa di Hari Isra Mikraj

Terkait dengan puasa pada tanggal 27 Rajab, terdapat hadis riwayat Abu Hurairah yang menyebutkan bahwa barang siapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab, maka ia akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan." (HR. Abu Hurairah)

Meskipun hadis ini dianggap lemah (dhaif) oleh beberapa ulama, khususnya dalam Mazhab Syafi'i, namun puasa pada tanggal 27 Rajab tetap dianggap sebagai amalan yang penuh dengan fadhilah (keutamaan), dan umat Islam bisa melaksanakannya sebagai bentuk motivasi untuk memperbanyak ibadah dan mendapatkan pahala.

BACA JUGA:PLN Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal

BACA JUGA:Harga Emas Batangan Antam Naik Rp 3.000 per Gram pada 25 Januari 2025

Niat Puasa Sunnah di Hari Isra Mikraj

Untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari Isra Mikraj, umat Islam dapat melafalkan niat sesuai dengan jenis puasa yang dilakukan. Berikut adalah bacaan niat untuk puasa sunnah yang bisa dibaca:

  1. Niat Puasa Sunnah Senin 27 Rajab: "نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى"
    Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."

  2. Niat Puasa Sunnah Senin yang Digabung dengan Puasa Rajab: "نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى"
    Artinya: "Sengaja aku puasa sunnah Senin sekaligus puasa Rajab karena Allah."

  3. Niat Puasa Rajab yang Digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan: "نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِي شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى"
    Artinya: "Sengaja aku puasa Rajab sekaligus puasa pengganti Ramadhan karena Allah."

BACA JUGA:Indomobil Adora EV: Motor Listrik Terjangkau dengan Desain Elegan dan Spesifikasi Tangguh, Siap Meluncur pada

BACA JUGA:Vihara Buddha Indonesia di Lubuklinggau: Persiapan Menyambut Imlek 2025 dengan Penuh Keharmonisan

Catatan Penting

  • Niat puasa sunnah dapat dilafalkan di siang hari, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak Subuh. Tidak ada kewajiban untuk melafalkan niat pada malam hari untuk puasa sunnah.
  • Puasa di hari Isra Mikraj dapat digabung dengan puasa sunnah lainnya, seperti puasa Daud atau puasa sunnah lainnya, selama tidak melanggar ketentuan.

 

Isra Mikraj adalah hari yang penuh makna dalam sejarah Islam, dan puasa sunnah pada hari tersebut bisa menjadi amalan yang membawa keberkahan. Meskipun tidak ada amalan khusus yang dianjurkan pada hari itu, umat Islam diperbolehkan untuk melaksanakan puasa sunnah sesuai dengan jenis puasa yang diinginkan, baik itu puasa Senin, puasa Daud, atau puasa qadha Ramadhan. Semoga puasa yang dilaksanakan pada hari Isra Mikraj ini menjadi amalan yang diterima di sisi Allah SWT dan mendatangkan pahala yang melimpah.

BACA JUGA:Imlek Pasti Selalu Hujan? Mitos atau Fakta yang Perlu Diketahui

BACA JUGA:Jalur SNBP Universitas Indonesia 2025: Daftar Program Studi dan Daya Tampung

Sumber: