Rekomendasi Liburan Tahun Baru, Bukit Besak Lahat Menawarkan Keindahan Alam Memukau

Rekomendasi Liburan Tahun Baru, Bukit Besak Lahat Menawarkan Keindahan Alam Memukau

--

SILAMPARITV.CO.IDObjek wisata puncak Bukit Besak diprediksi akan padat dikunjungi wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru). 

Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, terlebih pada masa  pra dan pasca Covid-19, objek wisata Bukit Besak selalu sukses membius wisatawan untuk berwisata dan menghabiskan malam di lokasi ini.

BACA JUGA:Ternyata !!! Negeri Diatas Awan Itu Bernama Bukit Gatan Tersembunyi di Musi Rawas

Di pagi hari, wisatawan akan menikmati indahnya pesona Bukit Serelo Lahat dan sunrise. Momen ini akan menjadi hal yang paling ditunggu wisatawan untuk berfoto.

Bukit Besar Lahat disebut juga dengan nama Bukit Besak merupakan salah-satu tempat wisata di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang menjadi primadona di kalangan anak muda.

BACA JUGA:Nikmati Suasana Natal dan Tahun Baru yang Berbeda dengan Berkunjung ke Destinasi Wisata Yogyakarta

Bukit Besar Lahat atau Bukit Besak menjadi salah-satu tempat terbaik untuk menikmati keindahan ikon Lahat, yaitu Bukit Serelo.

Maka jangan heran jika saat liburan tiba jumlah wisatawan yang ngecamp di lokasi Bukit Besar bisa mencapai 1000 orang.

BACA JUGA:Tak Perlu Jauh, Ini Opsi Tempat Wisata di Sumatera Selatan untuk Liburan Akhir Tahun

Bagi yang belum pernah naik gunung, keseruan berwisata ke puncak gunung atau bukit dimulai sejak perjalanan atau pendakian pertama sampai kepada titik lokasi yang dituju. Jadi bukan hanya bertumpu pada lokasi puncaknya saja.

Bukit Besar tidaklah terlalu tinggi, hanya 1700 mdpl dengan total waktu menempuh jalur pendakian dari bawah sampai ke puncak sekitar 3 jam.

BACA JUGA:Ada yang Baru di Wisata Bukit Sulap, Ayo Buruan Kunjungi!

Saat sudah sampai di puncak Bukit Besar, maka para pendaki akan langsung disajikan ikon Kabupaten Lahat yaitu Bukit Serelu dengan bentuk yang khas dan ikonik.

Dulu, cuaca di Bukit Besar sangatlah sejuk. Tapi sekarang karena sudah banyak buah tangan manusia yang “kurang” mempertimbangkan kelestarian alam, cuaca di sana menjadi agak panas.

Sumber: