8 Risiko Polusi Udara Bagi Kesehatan, Penting untuk Dipahami!

8 Risiko Polusi Udara Bagi Kesehatan, Penting untuk Dipahami!

ilustrasi bahaya polusi bagi kesehatan--freepik

BACA JUGA:Khasiat Mengkonsumsi Yogurt Campur Madu untuk Membuat Kulit Glowing

Batuk disebabkan oleh polutan yang masuk ke saluran pernapasan bagian atas dan memicu respons tubuh untuk menghilangkan partikel tersebut.

3. Asma

Asma adalah peradangan kronis pada paru-paru yang dapat mempersempit saluran udara sehingga menyebabkan dada terasa sesak, mengi, dan batuk.

Kualitas udara yang buruk dapat membuat serangan asma lebih sering terjadi. Kondisi ini cukup serius karena dapat berakibat fatal bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

BACA JUGA:Inilah 7 Tips Merawat Rambut Agar Tidak Bercabang

4. Kanker paru-paru

Meski sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok, kanker paru-paru juga merupakan salah satu dampak polusi udara yang sebaiknya dihindari. Hal ini dapat disebabkan oleh paparan partikel debu dan ozon pada polusi udara yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

5. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)

PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) adalah salah satu jenis penyakit paru kronis yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan dalam jangka panjang. PPOK bisa terjadi karena tubuh terus menerus menghirup polutan dan asap rokok.

BACA JUGA:Jangan Salah Pilih! Inilah Bedanya Face Wash dan Fase Scrub

Meskipun COPD dan asma memiliki gejala yang serupa, keduanya merupakan penyakit yang berbeda. Asma adalah penyumbatan saluran napas reversibel yang menyebabkan sesak napas dan dada terasa sesak. Meskipun PPOK bersifat progresif dan ireversibel, gejalanya tetap berupa sesak napas dan batuk berlendir.

6. Penyakit Kardiovaskular

Selain masalah paru-paru, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular adalah salah satu bahaya polusi udara yang kurang diperhatikan. 

Hal ini terjadi karena polutan yang terhirup oleh tubuh dapat masuk ke aliran darah melalui jantung dan paru-paru serta merusak pembuluh darah sehingga menjadi lebih keras dan sempit. Akibatnya, risiko terkena penyakit kardiovaskular meningkat.

Sumber: