Umat Muslim Harus Tahu, Berikut 5 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan

Umat Muslim Harus Tahu, Berikut 5 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan

ilustrasi hal-hal yang dapat membatalkan puasa--freepik

Malam yang dimaksud dalam ayat tersebut "ثُمَّ أَتِمُّوا الصَّيَامَ إِلَى اللَّيْل (Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.") adalah waktu maghrib.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله - صلي الله عليه وسلم . مَنْ نَسِي وَهُوَ صَائِمٌ فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ، فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللَّهُ وَسَقَاهُ - مُتَّفَقٌ عليه

BACA JUGA:Takut Maag Kambuh Saat Puasa? Pelajari Lebih Lanjut Tentang Pola Makan yang Harus Diikuti Saat Berpuasa

Artinya: "Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang lupa sedang ia dalam keadaan puasa lalu ia makan atau minum, maka hendaklah ia sempurnakan puasanya karena kala itu Allah yang memberi ia makan dan minum."

Maksud dari hadits tersebut, ketika kita melakukan makan dan minum dalam keadaan tidak sengaja maka kita bisa langsung melanjutkannya begitu ingat.

2. Haid atau Nifas

Bagi perempuan yang tengah mengalami haid atau nifas, maka puasanya sudah pasti batal. Wajib hukumnya baginya untuk mengganti puasanya.

Perintah mengganti atau mengqadha puasa bagi perempuan yang tengah haid disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

BACA JUGA:5 Hiasan Meja Bunga Cantik untuk Merayakan Lebaran 2024

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ مُعَادَةَ، قَالَتْ: سَأَلَتْ عَائِشَةَ، فَقُلْتُ: مَا بَالُ الْحَائِضِضِ، تقضي الصوم، وَلَا تَقْضِي الصَّلَاةَ فَقَالَتْ: بحرُورِيَّة، وَلَكِنِّي أَسْأَلُ، قَالَتْ: كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَمَرُ أحَرُورِيَّةٌ أنتِ؟ قُلْتُ: لَسْتُ : بقضاء الصوم، ووَلَا تُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ

Artinya: "Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd ibn Humaid telah mengkhabarkan kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma'mar dari 'Ashim dari Mu'aadzah dia berkata: "Saya bertanya kepada 'Aisyah seraya berkata: "Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat?"

Maka Aisyah menjawab: "Apakah kamu dari golongan Haruriyah (Khowarij)?"

Aku menjawab: "Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya."

Dia menjawab: "Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat."

3. Muntah dengan Sengaja

Sumber: