Kapan Waktu Tepat Agar Mudik Tidak Macet? Catet Tanggalnya!

Kapan Waktu Tepat Agar Mudik Tidak Macet? Catet Tanggalnya!

ilustrasi mudik--freepik

SILAMPARITV.CO.IDHindari macet saat balik mudik ke kampung halaman, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan pengumuman terkait waktu yang tepat untuk mudik.

Harapannya, untuk menghindari terjadinya kemacetan saat mudik, masyarakat dapat mudik lebih awal.

Kemenhub melakukan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H) melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi. 

BACA JUGA:15 Maret 2024 Memperingati Hari Apa? Cek di Sini!

Menurut hasil suvei tersebut, puncak arus mudik adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) yang berpotensi dengan adanya pergerakan 26,6 juta orang atau sebanyak (13,7%). 

Sementara perkiraan puncak arus balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang atau (21,2%).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan antisipasi terjadinya lonjakan pemudik melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

BACA JUGA:Segera Daftar! Mudik Gratis Naik Kapal Sudah Dibuka

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama yang ada di daerah rentan terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ujar Menhub Budi dalam keterangannya dikutip Kamis, (14/3/2024).

Untuk lebih lanjut, adanya pergerakan masyarakat yang memiliki potensi untuk mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. 

Pada angka tersebut, terjadi peningkatan sebesar 123,8 juta orang dibanding potensi pergerakan masyarakat di waktu masa Lebaran 2023. 

Berdasarkan hasil survei menginformasikan terkait daerah asal perjalanan terbanyak, yakni Jawa Timur sebesar 16,2% atau 31,3 juta orang, disusul Jabodetabek sebesar 14,7% atau 28,43 juta orang, dan Jawa Tengah sebesar 13,5% atau 26,11 juta orang. 

BACA JUGA:Konflik Warga dan Harimau Terjadi di TNBBS, Begini Cara Warga Mengatasinya

Sedangkan untuk daerah tujuan terbanyak, yakni Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).

Sumber: