Mengenal Tradisi Carok, Budaya dari Madura untuk Mempertahankan Harga Diri
ilustrasi tradisi carok Madura--
Namun pemerintah berhasil menangkap Pak Sakera dan langsung mengeksekusinya.
Dari kejadian tersebut masyarakat mulai melakukan perlawanan dengan senjata sabit yang dianggap Pak Sakera sebagai simbol perlawanan.
BACA JUGA:Mengenal 5 Tradisi Syawalan di Indonesia dan Tujuannya
Belanda menggunakan cara-cara licik untuk meredam pemberontakan tersebut yaitu mereka mengirimkan seorang blatter (kepala desa) yang juga bersenjatakan sabit.
Dari situ pula muncul akar sejarah Carok, antara lain adu sabit antar masyarakat adat.
Selama Carok, tidak ada pedang atau gulungan yang digunakan seperti Madurai pada zaman dahulu, melainkan hasil panen.
Orang Belanda sengaja memberikan sabit. Pak Sakera menggunakannya sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap penjajah, namun Belanda melambangkan sabit sebagai senjata para pahlawan dan penjahat.
Belanda yang saling berperang berhasil menyerbu sebagian masyarakat Madura, bila ada masalah terutama perselingkuhan, adu mulut dan masalah harga diri lainnya selalu diselesaikan dengan carok.
Setelah Belanda meninggalkan Indonesia setelah bertahun-tahun, Carok masih menjadi tradisi yang dilestarikan oleh sebagian warga Madura.
Sumber: