FAKTA: Dukun Palsu Pengganda Uang di Palembang, Gunakan Jenglot Online untuk Tipu Ratusan Juta Rupiah.

FAKTA: Dukun Palsu Pengganda Uang di Palembang, Gunakan Jenglot Online untuk Tipu Ratusan Juta Rupiah.

FAKTA: Dukun Palsu Pengganda Uang di Palembang, Gunakan Jenglot Online untuk Tipu Ratusan Juta Rupiah.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Seorang pria asal Palembang berinisial Carles (41) ditangkap aparat kepolisian setelah terbukti melakukan penipuan bermodus penggandaan uang menggunakan jenglot dan minyak ritual palsu.

Pelaku yang beralamat di Lorong Serumpun, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, kini harus berhadapan dengan hukum setelah menipu korbannya hingga ratusan juta rupiah.

BACA JUGA:Cerita Inspiratif Pemuda OKUT: Budidaya Lele di Pekarangan, Wahyu Raup Jutaan Rupiah Sekali Panen.

BACA JUGA: RI Berduka: Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan dan Keluarganya Gugur Akibat Serangan Israel

Modus Ritual Palsu dengan Jenglot Beli Online

Kapolsek Kertapati, AKP Angga Kurniawan, membenarkan penangkapan yang dilakukan oleh Tim Buser Polsek Kertapati terhadap Carles.

Dalam keterangannya, AKP Angga mengungkapkan bahwa pelaku mengaku mampu melipatgandakan uang dengan bantuan jenglot, kerang laut, dan minyak ritual yang ternyata dibeli secara online.

“Korban percaya karena pelaku tampil meyakinkan dan menggunakan properti ritual seperti jenglot dan minyak. Uang diberikan secara bertahap hingga mencapai Rp110 juta,” jelasnya.

BACA JUGA:Mengenal Elang Harpy, Burung Pemangsa Raksasa yang Ukurannya Sebesar Manusia.

BACA JUGA:Diduga Jalan Licin, Mobil Avanza Terjun ke Sungai di Jalan Lintas Musi Rawas-PALI, 1 Orang Luka Ringan.

Kronologi Kejadian

Kejadian ini bermula pada 7 Desember 2024, saat korban bernama M. Azhari (62) berkunjung ke rumah saudaranya di kawasan Jalan Pintu Besi, Kelurahan Ogan Baru, Palembang.

Di sana, korban diperkenalkan kepada Carles yang mengklaim bisa melipatgandakan uang melalui ritual spiritual.

Pada pertemuan pertama, korban menyerahkan uang sebesar Rp13,7 juta sebagai tahap awal. Namun, pelaku terus meminta uang tambahan dengan alasan ritual belum selesai dan energi belum "penuh".

Sumber: