Warisan Belanda dalam Kuliner Indonesia: 13 Hidangan yang Bertahan hingga Kini

Warisan Belanda dalam Kuliner Indonesia: 13 Hidangan yang Bertahan hingga Kini

Warisan Belanda dalam Kuliner Indonesia: 13 Hidangan yang Bertahan hingga Kini--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Semur – Dari kata Belanda smoor, semur Indonesia menyatu dengan rempah lokal dan kecap manis, menghasilkan rasa hangat dan akrab di lidah.

BACA JUGA:Rahasia Menggoreng Ikan: Kulit Kering Renyah, Daging Meresap Lembut ala Restoran

BACA JUGA:Resep Telur Bumbu Bali yang Pedas Berempah — Lauk Sederhana dengan Rasa Mendalam

Selat Solo – Terkenal juga sebagai bistik Jawa, awalnya menjadi sajian ningrat dengan kombinasi daging dan kuah manis-asam, lengkap dengan sayuran; perpaduan unik antara steak Eropa dan gaya Jawa.

 

Perkedel – Adaptasi dari frikadeller, dimana kentang menjadi bahan pengganti daging, dibumbui lalu digoreng—sebuah penyesuaian lokal penuh inovasi.

 

Kroket – Berasal dari kroketten, diadaptasi dengan ragout kentang atau daging, dibalut tepung panir dan digoreng, kini jadi camilan favorit di banyak warung.

 

Kastengel – Awalnya kaasstengels, kue keju berbentuk stik; di sini jadi kastengel dengan keju lokal dan bentuk yang pas untuk camilan Lebaran.

 

Nastar – Dari ananas taart, arti “tart nanas” dalam bahasa Belanda—diadaptasi menjadi kue kering isi selai nanas, sangat populer saat perayaan.

 

Lapis Legit – Versi lokal dari spekkoek, lapisan cake dengan aroma rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan pala, mewah dan harum.

Sumber: