1.967 CPNS 2024 Mengundurkan Diri, Sistem Optimalisasi Formasi ASN Disorot Tajam
1.967 CPNS 2024 Mengundurkan Diri, Sistem Optimalisasi Formasi ASN Disorot Tajam--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Dunia Aparatur Sipil Negara (ASN) kembali diguncang dengan fenomena mengejutkan. Sebanyak 1.967 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 secara resmi memilih mundur, meski sebelumnya telah dinyatakan lulus seleksi nasional. Data mengejutkan ini diungkap langsung oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan kini menjadi sorotan publik serta pemangku kebijakan.
Fenomena ini tidak terjadi tanpa sebab. Sejumlah faktor krusial menjadi pemicu utama, mulai dari penempatan kerja yang jauh dari kampung halaman, hingga penghasilan yang dianggap tidak sesuai dengan harapan. Keputusan massal ini menyisakan pertanyaan besar tentang efektivitas sistem penempatan CPNS saat ini, terutama kebijakan optimalisasi formasi kosong yang ternyata menjadi bumerang.
BACA JUGA:Wednesday Season 2 Tayang 2025 di Netflix: Waspadai Bahaya Menonton di Situs Ilegal seperti Rebahin!
Optimalisasi Formasi: Solusi Instansi, Dilema Pelamar
Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi II DPR RI, menyampaikan bahwa gelombang pengunduran diri CPNS ini tak lepas dari strategi optimalisasi formasi. Dalam sistem ini, peserta yang gagal di formasi pilihan utama secara otomatis dipindahkan ke instansi lain yang masih memiliki kebutuhan tenaga kerja, meski lokasi penempatan bisa sangat jauh dari domisili peserta.
Salah satu contohnya adalah formasi dosen di Universitas Negeri Jember yang tidak mendapat pelamar, akhirnya diisi oleh peserta yang dipindahkan ke Universitas Nusa Cendana di Kupang, NTT. Sayangnya, kebijakan ini justru memicu penolakan dan pengunduran diri, alih-alih menyelesaikan kekosongan formasi.
BACA JUGA:Panduan Jawaban Soal Esai PAI Kelas 3 SD Halaman 107 Kurikulum Merdeka: Materi Tentang Puasa
BACA JUGA:Warga Desa Binjai Musi Rawas Panjat Pohon Demi Sinyal: Puluhan Tahun Hidup di Zona Blank Spot
Instansi Paling Banyak Ditolak: Kemendikbud hingga PUPR
Lima instansi yang paling banyak ditinggalkan CPNS 2024 adalah:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) – 640 orang
Kementerian Kesehatan – 575 orang
Kementerian Komunikasi dan Informatika – 154 orang
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) – 131 orang
Kementerian PUPR – 121 orang
BACA JUGA:Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 7 Halaman 150-151 Kurikulum Merdeka, Simak Penjelasannya
Fenomena ini menunjukkan bahwa kebutuhan tenaga ASN di sektor vital sekalipun tidak serta merta disambut baik, apabila penempatan tidak mempertimbangkan kondisi sosial, geografis, dan personal peserta.
12 Alasan Terbesar Pengunduran Diri CPNS 2024
Data BKN mengungkap alasan-alasan utama mengapa ribuan CPNS 2024 memilih untuk mundur, yaitu:
Penempatan jauh dari domisili – 1.285 orang
Tidak mendapat izin keluarga – 320 orang
Masalah kesehatan orang tua – 156 orang
Dianggap mundur oleh instansi – 92 orang
Lanjut studi (S2/S3) – 44 orang
BACA JUGA:Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mantan Bupati Musi Rawas Gugat Kejati Sumsel
Gangguan kesehatan pribadi – 21 orang
Terikat kontrak kerja lain – 13 orang
Salah memilih formasi – 11 orang
Kesehatan pasangan terganggu – 8 orang
Gagal melengkapi dokumen – 8 orang
Merasa tidak layak lulus – 6 orang
Gaji tidak sesuai harapan – 3 orang
Alasan-alasan ini menunjukkan bahwa persoalan penempatan geografis, faktor keluarga, dan kesehatan masih menjadi tantangan utama dalam distribusi ASN secara merata di Indonesia.
BACA JUGA:BMKG: Lima Wilayah Ini Mulai Masuki Musim Kemarau Mei 2025, Masyarakat Diminta Waspada
BACA JUGA: KAI Berikan Potongan Harga Tiket hingga 50 Persen, Apa Saja Syaratnya
Tanpa Sanksi, Tapi Jadi Catatan Serius untuk Pemerintah
Zudan menegaskan bahwa peserta yang mengundurkan diri karena hasil optimalisasi tidak akan dikenakan sanksi administratif. Namun, keputusan ini tetap dicatat sebagai bahan evaluasi penting bagi pemerintah dalam proses rekrutmen ASN ke depan.
"Ini adalah langkah negara agar formasi tidak dibiarkan kosong dan anggaran tidak sia-sia. Tapi tetap, keputusan akhir berada di tangan peserta," ujar Zudan.
Pemerataan ASN: PR Berat Pemerintah di Wilayah 3T
BACA JUGA:Bintang-Bintang Muda Bersinar di Piala Asia AFC U-17 2025: Evandra Florasta Harumkan Nama Indonesia
Gelombang pengunduran diri ini menjadi alarm keras bagi pemerintah, khususnya dalam mewujudkan pemerataan ASN di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Skema optimalisasi, meskipun baik secara administratif, nyatanya belum menyentuh dimensi humanis yang mempertimbangkan kondisi sosial, psikologis, dan ekonomi para pelamar.
Kejadian ini juga menunjukkan bahwa menjadi ASN bukan lagi pilihan mutlak, terutama bagi generasi muda yang kini mempertimbangkan lebih banyak faktor sebelum memutuskan untuk mengabdi sebagai pegawai negeri.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Apresiasi Kepemimpinan Herman Deru dalam Dorong Produksi Pangan Sumsel
Butuh Reformasi Rekrutmen yang Lebih Realistis dan Fleksibel
Evaluasi besar-besaran terhadap sistem rekrutmen ASN kini menjadi kebutuhan mendesak. Selain menjaga integritas dan objektivitas seleksi, pendekatan yang lebih fleksibel dan personal dalam hal penempatan harus mulai dipertimbangkan, agar tidak hanya mengisi kursi kosong, tetapi juga menumbuhkan semangat pengabdian jangka panjang.
BACA JUGA:Fenomena Viral “Italian Brainrot”: Tren Meme Karakter Anomali Banjiri TikTok Indonesia
Sumber: