Terungkap! Rubicon Berpelat Palsu di Makassar Milik Perwira Polisi, Ini Alasannya.
Terungkap! Rubicon Berpelat Palsu di Makassar Milik Perwira Polisi, Ini Alasannya.--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Sebuah video menampilkan mobil mewah Jeep Rubicon oranye dengan pelat nomor palsu DD 501 JR mendadak viral di media sosial setelah terlihat terparkir di halaman Mapolrestabes Makassar, Sulawesi Selatan. Mobil bernilai miliaran rupiah itu menjadi sorotan publik karena pelat nomor yang digunakan tidak terdaftar di sistem pajak kendaraan milik Bapenda Sulsel.
BACA JUGA:Romantis Berubah Tragis, Bulan Madu Pasangan Pengantin Baru di Solok Berujung Kematian.
BACA JUGA:Gus Yahya Tegas: Kerja Bakti Santri Itu Pendidikan, Bukan Eksploitasi.
Video yang beredar memperlihatkan Rubicon tersebut terparkir rapi di area kantor polisi, namun hasil penelusuran warganet melalui aplikasi Bapenda menunjukkan bahwa pelat DD 501 JR tidak tercatat dalam data resmi. Hal itu pun memicu spekulasi dan kritik tajam di media sosial, dengan banyak netizen mempertanyakan siapa pemilik kendaraan mewah tersebut.
BACA JUGA:Tron: Ares — Pesta Visual Futuristik yang Memanjakan Mata, Tapi Kehilangan Jiwa Cerita
BACA JUGA:BOYNEXTDOOR Umumkan Tracklist Album The Action: Leehan Ikut Tulis Lagu Utama Hollywood Action
Terungkap, Mobil Milik Perwira Polisi
Setelah ramai dibicarakan, terungkap bahwa mobil Rubicon tersebut adalah milik AKP H. Ramli, seorang perwira polisi yang bertugas di Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) Polrestabes Makassar. Ia menjabat sebagai Kepala Seksi Hukum (Kasikum) di unit tersebut.
“Iya memang (viral) masalah pelat, yang jelas surat-surat lengkap, dan sudah diambil keterangan juga kemarin dikonfirmasi dari Propam,” kata AKP H. Ramli kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2025).
BACA JUGA:Tukar Takdir: Tragedi, Trauma, dan Kekuatan Akting yang Menggetarkan Hati
Pengakuan dan Alasan Gunakan Pelat Gantung
AKP H. Ramli mengakui bahwa mobil pribadinya memang sempat menggunakan pelat gantung. Namun, ia berdalih hal itu terjadi karena kelalaian pribadi, bukan karena niat untuk menyembunyikan identitas kendaraan.
“Memang pelat itu saya lupa buka karena saya dari luar daerah, karena orang tua sakit saya ambil obat di kampung,” jelas Ramli.
Sumber: